Ahad 05 Jan 2020 07:55 WIB

Puluhan Ribu Warga Irak Berduka atas Kematian Soleimani

Jenazah Soleimani akan dimakamkan pada Selasa di kot kelahirannya, Kerman.

Komandan Pasukan Quds Mayor Jenderal Qasem Soleimani. Kelompok Hamas mengutuk AS yang telah membunuh Qasem Soleimani. Ilustrasi.
Foto: EPA
Komandan Pasukan Quds Mayor Jenderal Qasem Soleimani. Kelompok Hamas mengutuk AS yang telah membunuh Qasem Soleimani. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Puluhan ribu warga Irak berkumpul di jalan utama Baghdad pada Sabtu (4/12) sambil meneriakkan "Matilah Amerika". Mereka berkumpul untuk menyampaikan duka atas kematian komandan militer Irak, Qasseem Soleimani dalam serangan udara Amerika Serikat (AS).

Sebelum dimakamkan, jenazah Soleimani yang diiringi oleh puluhan ribu pelayat dibawa dengan mobil ke sejumlah kota suci di Irak, yakni Kerbala kemudian ke Najaf dan kota suci Syiah lainnya. Jenazah Soleimani juga dibawa ke putra ulama Syiah terbesar di Irak yakni Grand Ayatollah Ali al-Sistani.

Jenazah Soleimani kemudian akan dibawa ke provinsi Khuzestan di barat daya Iran yang berbatasan dengan Irak. Pada Ahad (5/12), jenazah jendral militer itu akan dibawa ke kota suci Syiah, Mashhad di timur laut Iran kemudian ke Teheran. Pemerintah Iran menyatakan, jenazah Soleimani akan dimakamkan pada Selasa di kot kelahirannya, Kerman.

Soleimani tewas saat AS melancarkan serangan udara ke Bandara Internasional Baghdad, Irak, pada Jumat pagi. Serangan membidik konvoi Popular Mobilization Forces (PMF), pasukan paramiliter Irak yang memiliki hubungan dekat dengan Iran. Itu merupakan serangan besar pertama AS terhadap kelompok yang terafiliasi atau terkait dengan Iran sejak menarik pasukannya dari Irak pada 2011.

Soleimani merupakan tokoh militer Iran yang memiliki pengaruh besar di kawasan Timur Tengah. Ia dipercaya memimpin Pasukan Quds, sebuah divisi atau sayap dari Garda Revolusi Iran yang bertanggung jawab untuk operasi ekstrateritorial, termasuk kontra-intelijen di kawasan.

Komandan Garda Revolusi Iran Abuhamzeh mengatakan, pihaknya akan melakukan serangan balasan di Teluk Hormuz yang merupakan jalur ekspor sepertiga minyak global. Dia mengatakan, selat tersebut adalah titik vital bagi negara-negara Barat dan AS.

"Selat Hormuz adalah titik vital bagi Barat dan sejumlah besar kapal perusak dan kapal perang AS menyeberang di sana," ujar Abuhamzeh dikutip kantor berita Tasnim.

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan, dia telah memerintahkan angkatan laut untuk mengawal kapal-kapal tangker berbendera Inggris. Dia juga memerintahkan agar angkatan laut Inggris memberikan perlindungan kepada kapal-kapal tanker tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement