BOGOR, AYOBANDUNG.COM -- Bunga bangkai amorphophallus titanum mekar sempurna di Kebun Raya Bogor. Jenis bunga bangkai ini merupakan tumbuhan asli Indonesia, populasinya dapat ditemukan di hutan-hutan Sumatera.
Kepala Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya LIPI Hendrian mengatakan, bunga bangkai termasuk suku talas-talasan sehingga memiliki umbi.
"Umbinya juga berukuran raksasa, beratnya dapat mencapai 117 kilogram. Umbi dari individu yang mekar ini diperoleh dari kerjasama LIPI dengan Kebun Raya Liwa, Lampung,” ujar Hendrian, Minggu (5/1/2020).
Saat ini, sambung Hendrian, habitat amorpophallus banyak mendapat tekanan dan gangguan dari pengambilan ilegal di hutan, kerusakan habitat, penurunan jumlah serangga penyerbuk, serta binatang penebar biji.
AYO BACA : Per 4 Januari, Korban Tewas Banjir Jakarta, Jabar, dan Banten 53 Orang
Amorphophallus titanum sendiri masuk dalam kategori tumbuhan langka berdasarkan klasifikasi dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) dan keberadaannya dilindungi.
Berdasarkan penelitian para ahli, kelestariannya memerlukan bantuan manusia dalam bentuk pembibitan massal dan cepat, misalnya kultur jaringan, dan diikuti reintroduksi di alam.
Peneliti bunga bangkai Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya LIPI, Dian Latifah mengatakan, amorphophallus titanum berbeda dengan Rafflesia meski keduanya dikenal masyarakat dengan sebutan bunga bangkai.
“Rafflesia merupakan tumbuhan parasit dengan pohon inang tetrastigma spp atau anggur hutan sementara amorphophallus titanum, bunga bangkai yang memiliki fase daun dan fase bunga yang tidak bersamaan," katanya.
AYO BACA : Longsor Sebabkan 11 Desa di Kabupetan Bogor Terisolasi
Dia mengatakan, fase daun amorphophallus titanum dapat mencapai satu sampai dua tahun. Setelah itu umbi akan memasuki masa istirahat yang lamanya bisa lebih dari satu setengah tahun, setelah itu barulah kemudian armorphopallus akan berbunga.
"Perbungaan amorphophallus titanum merupakan sekelompok bunga kecil jantan dan betina yang menempel di bagian dasar tongkol. Tongkol atau spadiks yang berwarna kuning dikelilingi oleh seludang bunga yang berwarna merah keunguan. Tinggi spadiks dapat mencapai tiga meter menjadikan Amorphophallus titanum dijuluki bunga raksasa,” jelas Dian.
Dirinya menjelaskan, bunga jantan dan betina tidak masak bersamaan. Bunga jantan masak di malam hari sementara bunga jantan akan masak keesoakan harinya.
"Bunga betina masak di malam hari dan mengeluarkan bau busuk seperti bangkai. Pada proses ini terjadi peningkatan suhu di bagian tongkolnya sehingga kadang-kadang dapat mengeluarkan asap,” kata Dian.
Dia mengatakan bahwa LIPI telah meneliti kandungan umbi pada bunga bangkai raksasa ini. Diketahui bahwa umbi bunga bangkai amorphophallus titanum memiliki sejumlah kandungan yang bermanfaat.
“Umbinya memiliki kandungan glucomannan yang memiliki kegunaan sebagai zat pengental, jelly kaya serat dan suplemen untuk diet kolesterol, gula darah, dan agen control berat badan,” kata Dian.
AYO BACA : Kisah Pilu Korban Bencana Bogor, Rumah Lenyap hingga Jalan Kaki Berjam-jam