REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menjanjikan akan membantu membangun Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cirimekar 02, Kelurahan Cirimekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor yang ambruk akibat hujan. Nadiem menyatakan akan melakukan koordinasi dengan semua pihak yang terlibat. Termasuk dengan sekolah-sekolah lain yang terdampak bencana.
"Rehabilitasinya akan terkoordinasi, baik dari kementerian kami ataupun dari kementerian PUPR, dan Pemda (Kabupaten Bogor)," kata Nadiem saat meninjau SDN Cirimekar 02, di Kabupaten Bogor, Senin (6/1).
Nadiem menuturkan, Kemendikbud juga memiliki anggaran yang dikhususkan untuk rehabilitasi bangunan sekolah-sekolah. Namun, anggaran tersebut dikonsentrasikan pada sekolah daerah 3T (Tertinggal, Terdalam, Terdepan).
"Kami pun ada rehabilitasi, pendanaan di situ juga tapi fokusnya pada daerah tertinggal dan terjauh,“ tuturnya.
Dengan bencana alam yang menimpa wilayah Jabodetabek, Nadiem menjelaskan akan meningkatkan koordinasi. Sehingga rehabilitasi pembagunan sekolah yang terdampak bencana dapat ditangani bersama-bersama.
"Koordinasi lintas kementerian pusat dan pemda, menjadi prioritas kami. Karena kalau tidak dikeroyok banyak instansi, tidak akan beres," tuturnya.
Disinggung terkait jumlah sekolah yang terdampak bencana di Jabodetabek, Nadiem belum dapat merinci. Sebab, sekolah yang terdampak bencana belum dapat didata secara keseluruhan.
"Ada yang terdampak banjir saja, ada juga hal lain, seperti ini bukan karena banjir, tapi karena hujannya meniup, dan mengguncang struktur dasar pondasi. Jadi belum terdata jumlah total," jelasnya.
Sejauh ini, dia mengungkapkan, pihaknya masih berupaya untuk mendistribusikan bantuan. Dia mengatakan, Kemendikbud akan memberikan bantuan kepada siswa dan juga guru yang terdampak banjir dan bencana alam.
"Kita melakukan peninjauan dan pemberian bantuan 100 paket sekolah, ada seragam sekolah pramuka, alat tulis dan lain lain. Satu unit tenda kelas darurat, 600 eksemplar buku modul belajar mandiri, dan 150 eksemplar buku materi esensial," katanya.
Sementara, untuk bantuan kepada guru, Nadiem mengungkapkan pihaknya akan memberikan bantuan berupa tunjangan khusus. Meskipun belum menyebut besaran jumlah tunjangan tersebut, Nadiem menjanjikan akan memberikannya kepada para guru yang terdampak bencana selama tiga bulan.
"Karena menurut kami kesejahteraan guru sangat penting, dan pada saat ini masa transisi yang sangat sulit," jelasnya.
Kepala Seksi Sarpras dan Kelembagaan SD Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Deddy Syarifudin menanti bantuan pembiayaan pembangunan sekolah yang terdampak bencana alam. Sebab, bantuan tersebut dapat menambah anggaran yang disediakan Disdik Kabupaten Bogor.
"Nanti lihat ini (hasil tinjauan), ada bantuan dari kemendikbud kah," kata Deddy.
Disidik Kabupaten Bogor, lanjut Deddy, telah menganggarkan perbaikan ruang kelas sekolah-sekolah di Kabupaten Bogor, termasuk SDN Cirimekar 02. Dia menuturkan, Disdik telah menganggarkan sekitar Rp 598 miliar untuk perbaikan ruang kelas di tahun 2020.
Awalnya, anggaran tersebut akan diperuntukkan untuk 600 ruang kelas yang telah masuk dalam data pokok pendidikan (Dapodik). Namun, akibat bencana alam, pihaknya harus menambah anggaran tersebut.
"Cuma ini mendahului takdir ya, kita sudah anggarkan tahun 2020 cuman menang bencana, musibah ya," katanya.
Dia menjelaskan, Disdik Kabupaten Bogor telah mengusulkan jumlah penambahan anggaran. Sebab, pembangunan yang 600 ruang kelas yang ditargetkan selesai pada tahun 20201, dipastikan bertambah dan molor akibat bencana alam.
"Dengan kondisi begini tidak bisa dengan standar yang kemarin. Kita tetap usulkan," katanya.
Deddy berharap, Kemendikbud berkomitmen memberikan bantuan yang dapat segera dicairkan. Dengan demikian, beban Disdik Kabupaten Bogor dapat lebih ringan untuk membangun sekolah yang rusak.
"Saya tidak tahu tadi komitmen Mendikbud seperti apa," katanya.
Agar dapat menjalankan kegiatan belajar mengajar (KBM), dia mengungkapkan, Disdik telah meminta sekolah SDN Cirimekar 02 untuk mengadakan KBM sekolah terdekat. Dia menjelaskan, KBM di SDN Cirimekar 02 akan dipindah di SDN Cirimekar 01.
"Nanti (KBM) akan lakukan di Cirimekar 01," ujarnya.
Kepala Sekolah SDN Cirimekar 02, Siti Choiriah mengungkapkan bangunan di SDN Cirimekar 02 telah lama tak direnovasi. Dia menjelaskan, sebanyak enam ruang belajar di SDN tersebut telah 10 tahun digunakan tanpa ada renovasi.
"Bangunannya sudah 10 tahun, sedang pengajuan dan akan pelaksanaan (renovasi) di tahun ini," kata Siti.
Berdasarkan kejadian, Siti mengungkapkan, terdapat tiga ruang kelas dan satu ruang guru ambruk akibat hujan dasar pada Rabu (1/1) lalu. Dia menjelaskan, atap sekolah tak mampu menopang beban air hujan yang lebat.
"Tanggal 1, jam 04.30 WIB, hujan deras yang tak berhenti-henti dan sebelumnya sudah hujan terus tambah angin langsung breg gitu aja," katanya.
Hari pertama masuk sekolah, Siti mengatakan, tidak melakukan KBM. Sebab, bangunan sekolah dinilai tak lagi aman. Sesuai arahan Disdik Kabupaten Bogor, kata dia, sebanyak 210 murid SDN Cirimekar 02 akan dipindah di SDN Cirimekar 01.
"Kita di sini rencana sekarang belum belajar. Hari ini kita bubarkan. Untuk belajarnya kita akan di sekolah terdekat yaitu Cirimekar 01. Dekat Kecamatan (Cibinong) sini," katanya.