Selasa 07 Jan 2020 09:47 WIB

Kerugian Banjir Tangsel Capai Rp 28 Miliar

Pemkot Tangsel mencatat total kerugian akibat banjir mencapai Rp 28 miliar

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Christiyaningsih
Pemkot Tangsel mencatat total kerugian akibat banjir mencapai Rp 28 miliar. Ilustrasi.
Pemkot Tangsel mencatat total kerugian akibat banjir mencapai Rp 28 miliar. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN — Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat total kerugian akibat banjir mencapai Rp 28 miliar. Jumlah tersebut dihitung dari 18 ribu korban yang terdampak banjir.

Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengungkapkan data tersebut berasal dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangsel. Banjir besar yang melanda, tersebar di 119 titik, dengan jumlah warga yang terdampak langsung hingga 18 ribu jiwa. Jumlah ini masih ditambah dengan korban meninggal sebanyak empat orang.

Baca Juga

"Dari total 18 ribu jiwa, para korban yang terbanyak berada di Kecamatan Pondok Aren, Setu, Pamulang, Serpong Utara, Ciputat, Serpong, dan Ciputat Timur," katanya, Senin (6/1).

Benyamin mengucapkan duka mendalam terhadap keluarga korban yang tewas akibat bencana banjir termasuk juga warga yang mengalami kerugian langsung karena banjir. "Untuk total bangunan masyarakat, bangunan rumah warga, jalan, tanggul yang jebol, taman, maupun bangunan milik pemerintah, total kerugiannya mencapai Rp 28 miliar. Jumlah ini yang dilaporkan BPBD," ucapnya.

Kurang lebih dua ribu sampai 2.500 warga terpaksa mengungsi dari rumahnya. “Kita juga menetapkan waktu tanggap darurat selama 14 hari terhitung dari 1 Januari. Masa tanggap darurat ini hingga tanggal 14 Januari 2020,” kata Benyamin.

Kepala Dinas Sosial Kota Tangsel Wahyu Noto Lukman mengatakan pihaknya akan memberikan bantuan ke warga yang menjadi korban banjir di Tangsel. "Ya, tetapi kami belum bisa memastikan nilai bantuan yang akan digelontorkan karena masih menunggu adanya bantuan dari provinsi maupun pemerintah pusat. Kami juga masih mendata prioritasnya," ujarnya.

Dengan demikian, dalam menentukan skala prioritas itu pihaknya memerlukan adanya kajian terlebih dahulu. Rincian kerugiannya apa saja, baru diputuskan jenis bantuannya.

"Nanti kita lihat prioritasnya itu apa. Rumah warga, nanti kita cek lebih seperti apa, jalan, infrastruktur segala macam. Rincian dari kerugian ini apa saja, kami akan berusaha sebisa mungkin membantu warga," jelasnya.

Hujan lebat mengguyur sejumlah wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Rabu (1/1) termasuk wilayah Tangerang Selatan. Beberapa titik wilayah terendam banjir hingga sejumlah rumah warga terendam. Titik terparah banjir di wilayah Tangerang Selatan berada di Pesona Serpong, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangsel.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement