Rabu 08 Jan 2020 08:13 WIB

Kena Dampak Banjir, JNE Lakukan Ini

10-15 persen pengriman paket di Jabodetabek melalui JNE terhambat karena banjir

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Petugas PT. JNE melayani pengguna jasa di kantor pusat JNE, Tomang, Jakarta.
Foto: Antara
Petugas PT. JNE melayani pengguna jasa di kantor pusat JNE, Tomang, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan logistik Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) melakukan sejumlah penyesuaian dalam menghadapi banjir. Operasional pengiriman terganggu hingga 15 persen sehingga perusahaan harus melakukan beberapa strategi.

VP Marketing JNE, Eri Palgunadi menyampaikan kondisi paling parah terjadi pada tanggal 1-2 Januari. Sehingga JNE harus melakukan reroute proses pengiriman agar paket tetap tiba di tujuan.

Baca Juga

"Tapi ada yang tidak bisa kita akses, sehingga kita telepon satu-satu penerimanya, menawarkan berbagai solusi, mulai dari disimpan dulu di kantor, diambil sendiri, atau diklaim kerugian," katanya di Jakarta, Selasa (7/1).

Daerah paling terhambat pengiriman karena banjir salah satunya Bekasi dan beberapa wilayah dataran rendah di Jakarta. Dari sekitar 100 persen pengiriman di Jabodetabek, 10-15 persen terhambat.

Setiap harinya, JNE mengirimkan rata-rata sekitar 1,3 juta paket di seluruh Indonesia. Porsi pengiriman Jabodetabek mencapai sekitar 40 persen.

"Jadi cukup banyak, yang kita tidak bisa delivery sampai sekarang, belum normal," katanya.

Sementara, Eri menyampaikan dari sisi aset seperti kantor JNE, kurir, dan kendaraan transporter tidak ada yang rusak terkena banjir. Namun kerugian diperkirakan tetap ada dari paket-paket yang tidak berhasil terkirim.

Sesuai ketentuan, pelanggan boleh mengajukan klaim untuk kompensasi atas paket yang tidak bisa terkirimkan karena banjir. Namun Eri belum bisa memperkirakan perhitungan jumlahnya.

"Kompensasi ada sesuai dengan tentang produknya, artinya kalau kiriman next day kita akan langsung ganti (kompensasi) karena pasti produk gagal, makanya customer memiliki hak untuk minta komplain ke kami," katanya.

Ia memastikan untuk wilayah-wilayah lain yang tidak terdampak, pengiriman masih berjalan normal. Seiring dengan banjir yang surut, operasional pun membaik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement