Jumat 10 Jan 2020 13:22 WIB

The Fed: Dunia Bisnis Sudah Adaptasi dengan Ekonomi Baru

Sejumlah indikasi yang menghambat pertumbuhan global mulai mereda.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolanda
Televisi di Bursa Saham New York menunjukkan pengumuman ditahannya suku bunga acuan oleh bank sentral AS The Federal Reserve. The Fed mempertahankan suku bunga pada 2,25 persen hingga 2,5 persen.
Foto: AP Photo/Richard Drew
Televisi di Bursa Saham New York menunjukkan pengumuman ditahannya suku bunga acuan oleh bank sentral AS The Federal Reserve. The Fed mempertahankan suku bunga pada 2,25 persen hingga 2,5 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, MADISON -- Perang dagang global mungkin belum berakhir. Akan tetapi, pada Kamis (9/1), para pejabat Federal Reserve Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa ekonomi sudah mulai melewati masa terburuk. Saat ini, risiko sudah mulai mereda dan bisnis telah menyesuaikan diri dengan lingkungan perdagangan yang baru.

Para pembuat kebijakan The Fed, termasuk Wakil Ketua Richard Clarida mengatakan, banyak faktor yang membuat mereka lebih percaya diri mengenai kondisi ekonomi di tahun mendatang. Misalnya, perkembangan ratifikasi dari perjanjian perdagangan AS-Meksiko-Kanada dan penandatanganan kesepakatan perdagangan AS-Cina pada awal pekan depan.

Baca Juga

Dalam sebuah forum di New York, Clarida mengatakan ada beberapa indikasi yang menghambat pertumbuhan global mungkin mulai mereda. Termasuk penurunan suku bunga The Fed yang dilakukan tiga kali pada tahun lalu.

"Kebijakan ini telah memberikan dukungan kepada ekonomi dan membantu menjaga prospek AS tetap di jalurnya," ujar Clarida, seperti dilansir Reuters, Jumat (10/1).

Namun, Presiden Federal Reserve St Louis James Bullard menilai, tidak berarti ketidakpastian ekonomi global sudah hilang sepenuhnya. Iklim tersebut masih terasa memperlambat pertumbuhan dan menekan investasi bisnis.

Perbaikan kondisi ekonomi pada tahun ini dikarenakan sudah banyak perusahaan yang belajar untuk beradaptasi dengan mengubah rantai pasokan dan strategi. Bullard memproyeksikan, risiko resesi kini sudah mulai melunak dibandingkan tahun lalu.

Ke depannya, Bullard berharap, perusahaan terus memikirkan cara untuk menghadapi gejolak ekonomi. Khususnya ketika aturan perdagangan AS dengan Cina baru ditulis ulang. "Mereka harus memikirkan cara mengatasinya," katanya.

Diketahui, pada tahun lalu, The Fed memangkas suku bunga tiga kali untuk menghadapi guncangan perang tarif AS dengan Cina. Untuk tahun ini, Presiden Fed Chicago Charles Evans mengatakan, kebijakan penurunan suku bunga mungkin tidak akan dilanjutkan. Saat ini, tingkat kebijakan The Fed tercatat dalam kisaran 1,5 persen dan 1,75 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement