REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepal Dinas Sosial (Dinsos) Kota Yogyakarta, Agus Sudrajat mengatakan, penerima Keluarga Sasaran Jaminan dan Perlindungan Sosial (KSJPS) di Yogyakarta di 2020 ini berkurang. Penerima KSJPS tahun ini mencapai 14.359 KK.
Jumlah ini turun sebanyak 923 KK atau turun sekitar 6,04 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 15.282 KK. Jika dikaitkan dengan jumlah jiwa, maka turun 3.916 jiwa atau 7,89 persen.
Turunnya penerima KJSPS ini, kata Agus, diklaim karena berhasilnya program yang dijalankan pemerintah. Salah satunya yakni Program Gandeng Gendong.
Dengan menurunnya jumlah penerima KSJPS ini, maka dapat diartikan tingkat kemiskinan di Kota Yogyakarta menurun. "Gandeng Gendong bisa mensupport itu. Kalau di bidang sosial, kami punya pembinaan kelompok usaha bersama atau uber," katanya di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (9/01).
Uber tersebut, juga menjadi indikator menurunnya penerima KSJPS dan menurunnya tingkat kemiskinan. Di dalam uber ini, katanya, juga memiliki program untuk mengentaskan kemiskinan anggota kelompoknya sendiri.
"Jadi ada pendamping di tiap uber, namanya Tim 15. Tim ini betul-betul bisa mendampingi. Satu pendamping bisa mendampingi 20 uber," ujarnya.
Selain itu, faktor yang menyebabkan menurunkan penerima KSJPS ini karena adanya pelatihan yang dilakukan kepada keluarga sasaran. Keluarga sasaran dalam hal ini yaitu keluarga yang memiliki lansia, ganguan jiwa dan penyandang disabilitas.
"(Pelatihan ini) Supaya mereka semakin berdaya," tambahnya.