REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap Sumatera Selatan bersama PT Pelindo II berkolaborasi membangun sumur bor wakaf di Desa Sarang Larang Kabupaten Ogan Ilir. Pembangunan Sumur Wakaf lantaran sumber air sungai sudah keruh dan berwarna kecokelatan.
Head Of Marketing ACT Sumsel, Diwadia, Jumat (10/1), di Palembang mengatakan pembangunan sumur bor sangat mendesak karena air bersih di Desa Sarang Larang sudah langka dan memaksa warga membeli air setiap hari.
"Sumur bor ini Insya Allah akan memberi manfaat luar biasa bagi para warga," kata Diwadia.
Warga Desa Sarang Larang biasanya membeli air secara kolektif per tangki dari pusat kota yang jaraknya cukup jauh, dan kebanyakan warga juga lebih sering mengandalkan air hujan dan air sungai. Namun pada musim kemarau kondisinya sangat sulit karena tidak ada air bersih yang layak dikonsumsi ratusan warga setiap harinya, kata dia, sehingga warga harus merogoh kocek untuk membeli air.
"Kami bersyukur sekali sudah dibangunkan sumur wakaf, memang air bersih di sini susah sekali didapatkan sejak air sungai jadi keruh," kata salah seorang warga Desa Sarang Larang, Taufik.
Selain membangun sumur bor, ACT bersama Maziska dan PPDI PT Pelindo II juga membangun fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) serta tempat wudhu agar warga Desa Sarang Larang menjadi lebih nyaman beribadah.
Asisten Deputi GM SDM-KBL PPDI PT Pelindo II, Lukman Salamudin, berharap sumur tersebut dapat dijaga dan digunakan warga dengan sebaik mungkin agar tidak lagi kesulitan memperoleh air bersih.
"Ini merupakan wakaf sumur kedua dari Pelindo II untuk masyarakat Sumsel, khususnya kali ini kami tujukan kepada warga Desa Sarang Larang, semoga apa yang telah diberikan ini dapat bermanfaat dan menjadi amal baik bersama," katanya.
Pembangunan sumur wakaf memang institusinya percayakan kepada ACT selaku mitra penyalur bantuan yang kompeten dan teruji mampu mengelola dana bantuan, demikianLukman Salamudin.