REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Harga cabai merah di pasar tradisional di Cianjur, Jawa Barat, melambung hingga Rp 80 ribu per kilogram sebagai dampak hasil panen petani yang tidak maksimal karena cuaca ekstrem. Sebelumnya, cabai merah dijual Rp 32 ribu per kilogram.
"Naiknya harga cabai sudah terjadi sejak tiga hari terakhir akibat minimnya pasokan dari sejumlah daerah penghasil cabai karena sebagian besar petani mengalami gagal panen akibat cuaca," kata Jaenal, pedagang di Pasar Muka-Cianjur, Senin.
Jaenal menuturkan, tingginya harga cabai membuat daya beli menurun karena sebagian besar pelanggan dan pembeli membatalkan pesanan. Bahkan, pedagang tidak berani memesan stok banyak dari agen karena takut tidak terjual.
"Untuk pasokan masih aman, namun harga jual melambung sehingga daya beli menurun. Satu hari kami hanya bisa menjual paling banyak enam kilogram, untuk stok per hari dikurangi hingga puluhan kilogram," katanya.
Jaenal menjelaskan, meroketnya harga cabai disebabkan minimnya hasil panen petani di sejumlah wilayah karena cuaca eskrem yang melanda semua wilayah di Indonesia khususnya Jawa Barat. Ia mengatakan, faktor cuaca sangat mempengaruhi hasil panen terutama cabai.
"Kalau musim penghujan seperti sekarang, sebagian besar hasil panen petani tidak maksimal," katanya.
Sementara itu, Lusi (30), pedagang sayur di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, menyatakan, akibat meroketnya harga sejak tiga hari terakhir, ia hanya bisa menjual cabai sebanyak lima kilogram. Untuk menghindari kerugian akibat cabai membusuk tidak terjual, pedagang setiap harinya hanya memesan 5 sampai 10 kilogram cabai ke agen karena minimnya pembeli.
"Sebagian besar pembeli mengurangi jumlah pembelian karena harga meroket dari Rp 32 ribu per kilogram menjadi Rp 80 ribu per kilogram. Pedagang harus bisa menyiasati dengan mengurangi pesanan ke agen," katanya.
Sebaliknya, sejak satu pekan terakhir harga bawang merah di sejumlah pasar tradisional di Cianjur, turun dari Rp 48 ribu menjadi Rp 34 ribu per kilogram. Ia mengatakan, harga bawang sempat naik cukup tinggi, namun sekarang sudah kembali turun meskipun belum sampai ke harga normal.
"Harapan kami harga cabai dapat kembali normal agar penjualan kembali tinggi," kata Lusi.