Selasa 14 Jan 2020 08:16 WIB

Nabi Yakub Sakit Kala Kehilangan Nabi Yusuf, Ini Kata Medis

Nabi Yakub tak tahan menahan kesedihan saat kehilangan Nabi Yusuf.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Nabi Yakub tak tahan menahan kesedihan saat kehilangan Nabi Yusuf. Foto makam yang diduga kuat milik Nabi Yusuf di Nablus
Nabi Yakub tak tahan menahan kesedihan saat kehilangan Nabi Yusuf. Foto makam yang diduga kuat milik Nabi Yusuf di Nablus

REPUBLIKA.CO.ID, Alquran Surah Yusuf Ayat 1-111 mengisahkan tentang keluarga Nabi Yusuf dan bagaimana sang ayah, Nabi Yakub mendapatkan ujian sakit akibat kehilangan putranya untuk beberapa lama. kondisi kejiwaan berhubungan erat dengan kesehatan fisik atau jasmani.

Kesedihan Nabi Yakub yang amat sangat akibat kehilangan putra yang sangat dicintainya, disusul ditahannya Bunyamin oleh otoritas Mesir yang tidak lain adalah saudaranya sendiri, Nabi Yusuf, menyebabkan badannya sakit dan kurus, bahkan matanya pun menjadi buta.

Baca Juga

Sebaliknya, ketika kebahagiaan luar biasa datang kepadanya karena segera dapat bersua dengan anak yang dirindukannya, matanya yang sudah sekian lama buta kembali pulih dan dapat melihat.

Mulanya Nabi Yakub berharap Yusuf akan menjadi orang yang diberkati Allah SWT, setelah mendengar cerita Yusuf bermimpi melihat matahari, bulan, dan sebelas bintang bersujud kepadanya.

Menurut tafsiran Nabi Yakub, mimpi itu memberi firasat bahwa Yusuf akan diberi kemuliaan oleh Allah sebagaimana kemuliaan yang telah Allah berikan kepada ayahnya, Nabi Yakub, sang kakek Nabi Ishaq, dan kakek moyang-nya, Nabi Ibrahim. Yusuf sangat diharapkan akan menggantikan Nabi Yakub sebagai rasul dan nabi untuk keturunan Nabi Ibrahim. 

Namun, seiring berita hilangnya Yusuf, harapan itu pun pudar. Ketimpangan antara harapan dengan kenyataan inilah yang membuat Nabi Yakub tertekan hingga mengalami kebutaan. 

Nabi Yakub sebagai seorang imam bagi keturunan Ibrahim tentu sangat berharap adanya pengganti dirinya sebagai imam, karena pada saat itu beliau sudah sangat tua.

Ketika Yusuf menceritakan mimpinya, Nabi Yakub lega dan yakin bahwa anaknya itulah yang akan menggantikannya sebagai imam bagi keturunan Nabi Ibrahim. Namun, ketika mendengar bahwa Yusuf dimakan serigala, beliau sangat sedih.

Sebagai seorang rasul, beliau hanya memohon kekuatan batin kepada Allah, namun sebagai seorang ayah, beliau adalah manusia biasa yang bisa merasakan sedih akibat hilangnya sang anak.

Apa yang dialami Nabi Yakub dalam dunia psikologi medis dikenal penyakit yang disebut psikosomatik atau somatisasi. Psikosomatik adalah gangguan kejiwaan yang menyebabkan gangguan fisik, atau penyakit fisik yang disebabkan oleh program pikiran negatif atau emosi, seperti stres, depresi, kecewa, kecemasan, ketakutan, rasa berdosa, marah, dan emosi negatif lainnya.

Secara teoretis, ketika emosi negatif melanda pikiran manusia, tubuh akan melepas hormon adrenalin, jantung berdetak lebih cepat, timbul keringat dan rasa nyeri di dada dan perut. 

Selain kemungkinan gangguan psikosomatik, mungkin saja Nabi Yakub yang sudah sangat tua ini menderita penyakit degeneratif, yaitu penyakit yang timbul akibat mulai ausnya organ-organ tubuh. Salah satunya adalah diabetes mellitus (DM) atau penyakit gula.

Bagi penderita penyakit DM (gula), adrenalin yang berlebih akan menghambat kerja insulin yang diperlukan untuk memetabolisme gula. Karena gula tidak dimetabolisme, keduanya akan menumpuk dalam tubuh dan memperparah kondisi penderita DM.

Efek parah ikutannya adalah menyebabkan kebutaan, baik yang bersifat sementara maupun permanen. Pada kasus Nabi Yakub yang sudah renta di atas, ada kemungkinan beliau menderita DM, dan mungkin saja kebutaannya baru bersifat sementara. 

Pada akhir cerita, Nabi Yusuf memerintahkan saudara-saudaranya untuk membawakan baju gamisnya untuk diusapkan ke wajah ayahnya agar sang ayah bisa melihat kembali.

Begitu mencium baju Yusuf, beliau lega dan yakin bahwa Yusuf masih hidup. Oleh karena itu secara psikis terjadilah relaksasi pada jiwa maupun fisik Nabi Yakub.

Relaksasi kejiwaan inilah yang atas izin Allah menyebabkan kadar adrenalin dalam tubuhnya turun sehingga hormon insulin bisa bekerja kembali. Hal ini akan menyebabkan penyakit DM-nya sembuh sehingga penglihatannya kembali normal. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement