REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak kepolisian mengatakan 17 orang yang diamankan dari Balai Kota saat berlangsungnya aksi unjuk rasa mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, sudah dipulangkan atau tidak dibawa ke kantor polisi.
"Tidak ada yang dibawa ke kantor polisi, kan tadi ustadznya (Lukman Abidin) yang minta mereka dikeluarkan dari Balai Kota. Mereka sudah dipulangkan masing-masing, kami lepaskan. Orang tidak berbuat apa-apa kok, gak ada yang ribut," kata Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Tahan Marpaung saat dihubungi di Jakarta, Selasa (14/1).
Tahan mengatakan 17 orang yang diamankan itu, bukanlah dari kelompok yang mereka curigai sebagai provokator, namun merupakan kelompok mereka sendiri. "Itu dari kelompok mereka yang dicurigai sebagai provokator, ternyata grup mereka juga jadi tadi perintah ustadnya dinaikkan ke mobil dibawa dari situ," ujarnya.
Saat ditanyakan apakah 17 orang tersebut adalah kelompok pendukung Anies yang berniat menyatroni massa yang menuntut pertanggungjawaban Anies soal banjir Jakarta, Tahan membenarkannya. "Iya, mereka bagian yang dihalau itu. Kami imbau agar jangan dipukulin saat diamankan ormas. Mereka diamankan agar tidak ada hal yang tidak diinginkan. Akhirnya dibawa keluar dari Balai Kota untuk menjauh," katanya.
Aksi massa yang terjadi Selasa ini, diketahui disebabkan kejadian banjir Jakarta yang terjadi pada 1 Januari 2020. Satu massa meminta pertanggungjawaban Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (di Patung Arjuna Wijaya), sementara satu massa aksi lainnya mendukung Anies (di Balai Kota).