Selasa 14 Jan 2020 23:02 WIB

17 Orang yang Diamankan Saat Demo di Balai Kota Dipulangkan

Polisi mengatakan 17 orang diamankan saat demo di Balai Kota sudah dipulangkan.

Sejumlah massa pro Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan aksi Bersama Anies di Balai Kota, Jakarta, Selasa (14/1).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah massa pro Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan aksi Bersama Anies di Balai Kota, Jakarta, Selasa (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak kepolisian mengatakan 17 orang yang diamankan dari Balai Kota saat berlangsungnya aksi unjuk rasa mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, sudah dipulangkan atau tidak dibawa ke kantor polisi.

"Tidak ada yang dibawa ke kantor polisi, kan tadi ustadznya (Lukman Abidin) yang minta mereka dikeluarkan dari Balai Kota. Mereka sudah dipulangkan masing-masing, kami lepaskan. Orang tidak berbuat apa-apa kok, gak ada yang ribut," kata Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Tahan Marpaung saat dihubungi di Jakarta, Selasa (14/1).

Baca Juga

Tahan mengatakan 17 orang yang diamankan itu, bukanlah dari kelompok yang mereka curigai sebagai provokator, namun merupakan kelompok mereka sendiri. "Itu dari kelompok mereka yang dicurigai sebagai provokator, ternyata grup mereka juga jadi tadi perintah ustadnya dinaikkan ke mobil dibawa dari situ," ujarnya.

Saat ditanyakan apakah 17 orang tersebut adalah kelompok pendukung Anies yang berniat menyatroni massa yang menuntut pertanggungjawaban Anies soal banjir Jakarta, Tahan membenarkannya. "Iya, mereka bagian yang dihalau itu. Kami imbau agar jangan dipukulin saat diamankan ormas. Mereka diamankan agar tidak ada hal yang tidak diinginkan. Akhirnya dibawa keluar dari Balai Kota untuk menjauh," katanya.

Aksi massa yang terjadi Selasa ini, diketahui disebabkan kejadian banjir Jakarta yang terjadi pada 1 Januari 2020. Satu massa meminta pertanggungjawaban Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (di Patung Arjuna Wijaya), sementara satu massa aksi lainnya mendukung Anies (di Balai Kota).

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement