Kamis 16 Jan 2020 16:09 WIB

Waduk Masih Kering, Petani Kebumen Belum Semuanya Tanam Padi

waduk yang menjadi sumber pengairan sawah, masih belum terisi air yang memadai.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Andi Nur Aminah
Petani menanam padi di area persawahan (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
Petani menanam padi di area persawahan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN -- Musim hujan yang sudah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir, masih belum bisa diikuti dengan masa tanam padi. Hal ini disebabkan kondisi beberapa waduk yang menjadi sumber pengairan sawah, masih belum terisi air yang memadai.

Seperti Waduk Sempor yang berada di Desa Sempor Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen, volume air hingga saat ini masih jauh dari volume normal. "Saat ini, volume air waduk masih sekitar 8 jutaan meter kubik. Masih kurang sekitar 17 juta meter kubik, agar volume air waduk bisa dalam kondisi normal," jelas Kepala Unit Pengelola Bendungan UPB Sempor, Dermaji, Kamis (16/1).

Baca Juga

Untuk itu, dia menyebutkan, sampai saat ini pintu air irigasi yang bersumber dari waduk Sempor, masih belum dibuka. Dengan demikian, saluran irigasi yang mengairi areal persawahan di wilayah Kebumen barat mulai dari Kecamatan Gombong, Karanganyar, Buayan, hingga wilayah pesisir selatan, masih dalam kondisi kering.

Namun dia menyebutkan, beberapa petani sudah ada yang mulai mengolah tanah dan menyebar benih untuk mempersiapkan musim tanam. Namun luas arealnya tidak terlalu banyak, karena hanya menggantungkan pada air hujan.