Kamis 16 Jan 2020 16:45 WIB

The Fed: Ekonomi Tumbuh, Tapi Tetap Tertekan Perang Dagang

Ketidakpastian dalam kebijakan perdagangan AS masih menghantui kinerja swasta.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolanda
Bendera AS China
Foto: AP Photo/Andy Wong
Bendera AS China

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ekonomi Amerika Serikat (AS) tumbuh dalam kecepatan moderat pada enam pekan terakhir 2019. Tapi, ketidakpastian dalam kebijakan perdagangan AS masih menghantui kinerja swasta. 

Data ini disampaikan dalam survei yang dilakukan oleh Federal Reserve pada Rabu (15/1). Dalam laporannya yang disusun dari lini bisnis di seluruh negeri, Fed menyebutkan bahwa ketidakpastian perdagangan dan perang tarif dengan Cina terus membebani beberapa sektor bisnis.

"Kondisi ini terjadi di banyak distrik," ujarnya, seperti dilansir Reuters, Kamis (16/1).

Presiden AS Donald Trump dan Wakil Perdana Menteri Cina Liu He menandatangani kesepakatan perdagangan awal di White House, Rabu. Kesepakatan ini diteken setelah 18 bulan perang tarif berlangsung antara dua ekonomi terbesar dunia yang mengganggu rantai pasokan dan memperlambat pertumbuhan global.

The Fed sendiri memotong suku bunga tiga kali sepanjang 2019, berbalik arah setelah tiga tahun kenaikan suku bunga secara berkala. Pimpinan The Fed Jerome Powell menandai penurunan suku bunga sebagai asuransi terhadap melambatnya pertumbuhan global, ketegangan perdagangan dan inflasi moderat.

Sejak itu, para pembuat kebijakan The Fed menyatakan dengan jelas bahwa mereka berniat untuk mempertahankan suku bunga pada masa mendatang. Sebab, perang dagang AS dengan Cina yang sudah berlangsung sejak beberapa waktu lalu diprediksi mulai meredam.

Tapi, para pembuat kebijakan The Fed memperingatkan, kesepakatan perdagangan secara parsial tidak akan menghilangkan kekhawatiran bisnis. Sebab, tarif AS di Cina ditetapkan untuk tetap berlaku sampai dengan kesepakatan tahap kedua diteken.

Gambaran ekonomi terbaru The Fed menunjukkan, sebelum kesepakatan ditandatangani, banyak distrik menderita. Laporan Richmond Fed memperlihatkan, banyak produsen di distrik mengutip ketegangan perdagangan sebagai kecemasan utama. 

"Harga beberapa barang jadi naik, tapi mereka masih berjuang dengan margin laba rendah karena tarif bahan baku," ujarnya.

Namun, prospek kesepakatan juga memacu harapan. The Fed dari District Chicago mengatakan, kebijakan itu telah meningkatkan harapan petani. Sementara, The Fed dari District Dallas mengatakan, ketidakpastian perdagangan sudah meningkatkan optimisime.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement