Senin 20 Jan 2020 18:51 WIB

MRT Jakarta Siap Ganti Pohon yang Ditebang di Kawasan Monas

Ada 92 pohon di kawasan Monas ditebang akibat terdampak proyek MRT fase II.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Andri Saubani
Suasana pembangunan Plaza Selatan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta, Senin (20/1).
Foto: Republika/Prayogi
Suasana pembangunan Plaza Selatan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta, Senin (20/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT MRT Jakarta menegaskan akan mengganti pohon-pohon yang ditebang di kawasan Monas untuk proyek MRT fase II. MRT akan melakukan penanaman pohon-pohon di sejumlah ruas jalan yang ada di Ibu Kota untuk mengganti pohon-pohon yang ditebang.

Area pohon yang ditebang di kawasan Monas terutama yang terimbas proyek dinding gardu listrik bawah tanah MRT fase II. Corporate Secretary PT MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin mengatakan, ada 92 pohon di kawasan Monas yang telah ditebang untuk proyek tersebut. Dan sebagai gantinya, PT MRT telah menyiapkan 920 pohon pengganti.

Baca Juga

"Pohon pengganti terdiri dari 800 jenis tabebuya dan 120 pohon cemara norfolk. Beberapa sudah ditaman di sebagian ruas jalan di Jakarta, dan akan ditanam di lapangan IRTI juga," ujarnya, Senin (20/1).

Menurutnya, penebangan terpaksa dilakukan untuk memberikan akses masuk kepada alat berat. Selain itu, akar-akar dari beberapa pohon dapat merusak dinding terowongan MRT fase II jika masih ada di sana.

"Terowongan akan melewati bagian bawah Monas," terangnya.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Monumen Nasional (Monas) Isa Sanuri mengatakan, pohon-pohon yang diisukan ditebang oleh pengelola sebenarnya direlokasi atau dipindahkan ke area lain.

"Itu sebenarnya bukan ditebang begitu saja, jadi pohon-pohon itu akan dipindahkan. Kalau tidak bisa dipindahkan akan kita buat baru (pohon-pohon)," ujar Isa.

Lebih lanjut Isa mengatakan pohon- pohon yang berukuran besar dan berjumlah sebanyak 150 batang dipindahkan ke pelataran Selatan, sedangkan untuk pohon- pohon kecil di pindahkan ke bagian timur dan barat Monas.

Pohon- pohon yang dipindahkan itu pun berasal dari kawasan Utara Monas yang nantinya akan masuk dalam rencana revitalisasi Monas. Nantinya pohon- pohon itu akan disusun pada jalur hijau memastikan pengunjung Monas merasa sejuk saat melewati kawasan bersejarah yang telah ada sejak 1975 itu.

"Yang jelas tidak sekedar dipindahkan, tapi kita jadikan ruang terbuka hijau," kata Isa Sanuri.

Sebelumnya, akun resmi instagram komunitas @koalisipejalankaki menyayangkan dan mempertanyakan sikap Provinsi DKI Jakarta terkait penebangan pohon- pohon di Monas bagian utara sehingga terlihat 'gundul' untuk revitalisasi Monas dan pembangunan MRT fase II.

"Kami tidak anti pembangunan, yang kami sayangkan adalah bagaimana cara membangunnya. Pohon memiliki manfaat besar, tidak seharusnya ditebang," kata akun koalisi pejalan kaki.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement