Rabu 22 Jan 2020 23:13 WIB

Edhy Ingin KKP Fokus Garap Sektor Budidaya Perikanan

Pengembangan sektor budidaya perikanan menjadi prioritas di KKP

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ingin KKP fokus garap sektor budidaya perikanan.
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ingin KKP fokus garap sektor budidaya perikanan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyebut pengembangan sektor budidaya perikanan menjadi prioritas di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Hal ini sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo untuk dapat meningkatkan produktivitas budidaya perikanan di Indonesia.

Alasan menjadikan sektor budidaya perikaan sebagai fokus utama karena baru 10 persen yang tergarap dari potensi yang ada. Edhy menilai dari 10 persen tersebut, pengelolaan dan hasilnya belum maksimal.

"Padahal bila digarap serius, ini bisa jadi lapangan kerja baru dan meningkatkan devisa," ujar Edhy saat menutup Rapat Koordinasi KKP di Sentul, Bogor, Rabu (22/1).

Berdasarkan peta potensi perikanan budidaya di KKP, seluruh pulau di Indonesia berpeluang menjadi tempat pembudidayaan,  baik untuk budidaya perikanan air tawar, air payau, dan juga laut. Lebih mengerucut, Edhy mengharapkan jajarannya mengutamakan budidaya udang. Sejauh ini, ada sekitar 300 ribu hektare lahan budidaya udang di Indonesia. Dari jumlah tersebut, menghasilkan sekitar 800 ribu ton udang per tahun atau sekitar 2,6 ton per hektare.

"Kita targetkan saja menjadi lima ton hasil panen per hektare-nya," katanya.

Dalam mengembangkan sektor budidaya,  Edhy tidak hanya akan memaksimalkan lahan yang dimiliki KKP, tapi juga bekerjasama dengan lintas instansi dan lembaga seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Pemda, serta Perhutani. Sedangkan dari sisi permodalan, KKP menggandeng perbankan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pihaknya pun siap melakukan pendampingan bagi masyarakat yang akan terjun ke sektor ini.

"Kita dampingi (ke perbankan), asal niatnya untuk produktivitas," ucap Edhy.

Di sisi lain, pakan juga menjadi perhatian KKP. Pasalnya, kata Edhy, selama ini, salah satu kendala pembudidayaan ikan adalah mahalnya harga pakan. Ia bersama jajaran sedang menggodok pengembangan pakan alternatif berupa maggot. Harga maggot jauh lebih murah dibanding pakan konvensional dengan nutrisi yang tidak kalah dan dapat mengurangi sampah organik.

"Maggot ini lebih hemat karena per 0,8 kilogram-nya (kg) bisa untuk 1 kg ikan per udang. Sedangkan pakan biasa butuh 2 kg," kata Edhy menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement