Sabtu 31 May 2025 20:37 WIB

Nikmat Melihat Allah

Kelak, orang yang beriman dan diridhai-Nya akan melihat Allah.

Shalat adalah mirajnya orang Mukmin (ilustrasi).
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Shalat adalah mirajnya orang Mukmin (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Shalat subuh menduduki keistimewaan. Sebab, inilah salah satu momen shalat wajib yang membedakan antara kaum Muslimin sejati dan golongan munafik.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari shalat Shubuh dan shalat Isya. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak” (HR Bukhari).

Baca Juga

Rentang waktu shalat subuh hanya sekitar satu jam. Biasanya, saat itu orang-orang masih mengantuk atau bahkan tertidur sebelum matahari terbit.

Melihat Allah

Di antara bentuk keistimewaan shalat subuh terlukiskan dalam hadis berikut.

Diriwayatkan, Jarir bin Abdullah RA berkata, "Kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW ketika melihat bulan purnama.

Rasulullah SAW bersabda, 'Sungguh, kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan (purnama) yang tidak terhalang dalam melihatnya. Apabila kalian mampu, janganlah kalian menyerah dalam melakukan shalat sebelum terbit matahari (subuh) dan shalat sebelum terbenam matahari (maghrib). Maka lakukanlah (shalat subuh dan maghrib).'"

Demikianlah, keutamaan yang besar menanti kaum Mukminin yang melaksanakan shalat subuh secara benar dan ikhlas. Maka, jangan lalaikan ibadah ini. Lebih bagus lagi, laksanakan pula shalat sunah sebelum (qabliyah) subuh. "Dua rakaat shalat sunah subuh lebih baik daripada dunia dan segala isinya” (HR Muslim).

Qabliyah subuh termasuk shalat yang tidak disunahkan untuk dikerjakan secara berjamaah.

Waktu pelaksanaannya adalah pada saat terbit fajar shidiq atau setelah azan subuh berkumandang. Ia dikerjakan sebanyak 2 (dua) rakaat.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement