Kamis 23 Jan 2020 10:53 WIB

21 Jembatan di Lebak Segera Dibangun

Pembangunan jembatan untuk memulihkan ekonomi Lebak pascabanjir.

Warga menyeberangi jembatan kayu di Kampung Muara, Desa Banjarsari, Kecamatan Lebak Gedong, Banten, Senin (13/1).
Foto: Thoudy Badai_Republika
Warga menyeberangi jembatan kayu di Kampung Muara, Desa Banjarsari, Kecamatan Lebak Gedong, Banten, Senin (13/1).

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Sebanyak 21 jembatan gantung dan rangka baja di Kabupaten Lebak, Banten, akan dibangun setelah tanggap darurat 28 Januari 2020. Pembangunan jembatan dilakukan untuk memulihkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah itu.

"Kami berharap pembangunan jembatan itu berjalan lancar setelah diterjang banjir bandang dan longsor," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lebak Maman Suparman, Rabu (23/1).

Baca Juga

Berdasarkan pendataan jembatan yang rusak akibat diterjang banjir bandang dan tanah longsor sebanyak 28 unit. Tujuh unit jembatan berada di kawasan mega proyek Waduk Karian.

Ketujuh jembatan yang ada di kawasan proyek waduk untuk memasok air bersih wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek) tidak akan dibangun.

Jembatan yang akan dibangun sebanyak 21 unit melalui dana sosial dari perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Bukaka, PT Wika dan Aksi Cepat Tanggap (ACT).

"Pembangunan jembatan itu dikerjakan setelah masa tanggap darurat oleh perusahaan bersangkutan," katanya.

Sejumlah 28 jembatan itu, beberapa yang rusak berat, hanyut dan badan jembatan hilang. Diperkirakan kerugian pada jembatan itu sekitar Rp56 miliar yang tersebar di Kecamatan Lebak Gedong, Cipanas, Sajira, Curugbitung, Cimarga dan Maja. Sejumlah daerah masih terisolasi akibat jembatan putus dan rawan longsor.

"Kami menyambut gembira adanya CSR dari perusahaan yang siap membangun jembatan lagi sesuai dengan hasil pertemuan di Kantor Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Jakarta," katanya.

Sementara itu, sejumlah warga Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak menyambut positif adanya pembangunan jembatan kerangka baja setelah badan jalan jembatan terputus dilanda banjir bandang dan longsor. Jembatan kerangka baja itu, dilintasi ribuan warga yang menghubungkan antar kecamatan sehingga dapat menopang perekonomian masyarakat.

"Kami merasa senang jika jembatan kerangka baja sepanjang 50 meter itu kembali dibangun setelah dilanda banjir bandang dan longsor," kata Ujang, warga Desa Sajira Timur Kabupaten Lebak.*

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement