REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Herlin Ferliana menyatakan ada sebanyak 2.668 penderita penyakit kusta baru yang ditemukan di wilayah setempat selama tahun 2019. Artinya, jika jumlah penderita kusta tersebut ditambahkan dengan tahun sebelumnya, jumlahnya lebih banyak. Namun, kata dia, lambat laun, penderita kusta itu pun jumlahnya berkurang.
"Ditemukan sebanyak 2.668 penderita Kusta baru pada tahun 2019. Sedangkan penderita yang masih berobat sampai saat ini sebanyak 3.351 orang," kata Herlin di Surabaya, Kamis (23/1).
Meski demikian, Herlin mengaku, prevalensi kusta di Jawa Timur terjadi penurunan. Herlin menjelaskan, pada 2018, prevalensi penderita kusta sebesar 0,92 dan di 2019 menjadi 0,84 per 10 ribu penduduk. Penurunan juga terjadi pada jumlah kabupaten yang belum eliminasi kusta.
"Tahun 2019 terjadi penurunan jumlah kabupaten yang belum eliminasi kusta. Dari 10 kabupaten atau kota pada tahun 2018 menjadi sembilan kabupaten atau kota," ujar Herlin.
Herlin menjabarkab, kabupaten atau kota di Jatim yang belum eliminasi kusta pada akhir 2019 yaitu Sampang, Pamekasan, Sumenep, Bangkalan, Lumajang, Situbondo, Tuban, Probolinggo, dan Jember. Dia pun menegaskan, pihaknya terus melakukanditeksi dini dan pendampingan terhadap daerah yang belum eliminasi kusta
"Maka dari itu dalam rangka Hari Kusta se-dunia ini bisa dilakukan deteksi dini dan pendampingan pada penderita kusta. Jadi kalau ditemukan ada bercak putih di kulit keluarga atau orang di lingkungannya harus segera diperiksakan," kata dia.
Pendampingan yang dilakukan pun dirasanya membuahkan hasil, dimana angka RFT Rate (penderita yang menyelesaikan pengobatan) mencapai 92 persen dari target 90 persen. Menurutnya, ada 684 dari 961 Puskesmas di Jawa Timur yang merawat penderita kusta yang sedang diobati.
"Penyakit kusta sama dengan penyakit menular lainnya bisa diobati dan dicegah. Kalau semakin cepat ditemukan maka peluang sembuh sempurna juga lebih besar. Meskipun sudah mengalami cacat juga bisa disembuhkan dan cacatnya di rehabilitasi," kata dia.