REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan aliran modal asing yang masuk sejak awal tahun 2020 yakni sebesar Rp 25,79 triliun (year to date). Portofolio asing yang masuk melalui Surat Berharga Negara (SBN) tercatat Rp 26,1 triliun.
"Sementara yang masuk ke saham itu infonya Rp 2,57 triliun," katanya kepada wartawan di Komplek BI, Jakarta, Jumat (24/1).
Perry juga menjelaskan, BI sudah mulai secara bertahap tidak melelang SBI karena akan diganti dengan SBN. Sudah banyak SBI yang diganti dengan SBN sebagai underlying melalui reverse repo rate.
"Jadi ya wajar, bahwa SBI yang jatuh tempo ini kemudian yang dibeli oleh asing, akhirnya itu bisa dikategorikan sebagai suatu outflow atau minus," katanya.
Outflow bukan berarti keluar, tapi karena memang SBInya tidak ada lagi. Maka investor mengganti yang semula SBI kemudian beli SBN. Jumlahnya mencapai Rp 2,3 triliun secara year to date.
Secara week to date sampai dengan 23 Januari portofolio yang masuk ke SBN sebesar Rp 3,8 triliun. Sementara sahamnya ada outflow sebesar Rp 0,98 triliun karena kenaikan ketidakpastian global akhir-akhir ini.
Perry menyampaikan ini berkaitan dengan risiko geopolitik maupun risiko yang terjadi karena G3 atau kenaikan ketidakpastian di pasar karena berita-berita mengenai corona virus dan lainnya.
"Ya kelihatan sekali karena ada penurunan harga saham yang kemudian ada outflow sedikit di minggu ini," katanya.
Namun secara umum, BI masih melihat bahwa nilai Rp 25,79 triliun membuktikan kepercayaan masyarakat, pelaku pasar eksportir, importir juga terutama investor luar negeri terhadap ekonomi Indonesia yang membaik. Dan inflow investasi tersebut memberi dukungan kepada kekuatan