Seorang warga menangis saat melihat rumahnya yang rusak akibat diterjang banjir bandang di Kampung Susukan, Lebak, Banten, Ahad (26/1/2020). (FOTO : Antara/Muhammad Bagus Khoirunas)
Warga melintas di halaman rumah yang rusak akibat longsor di Kampung Muhara, Lebak, Banten, Ahad (26/1/2020). (FOTO : Antara/Asep Fathulrahman)
Mobil dan rumah rusak akibat tertimpa longsor di Kampung Muhara, Lebak, Banten, Ahad (26/1/2020). (FOTO : Antara/Asep Fathulrahman)
Warga berdiri dekat rumah yang rusak akibat longsor di Kampung Muhara, Lebak, Banten, Ahad (26/1/2020). (FOTO : Antara/Asep Fathulrahman)
Warga melintas di dekat Mesjid yang rusak tertimpa longsor di Kampung Muhara, Lebak, Banten, Ahad (26/1/2020). (FOTO : Antara/Asep Fathulrahman)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Banjir bandang yang melanda kabupaten Lebak, Provinsi Banten masih meninggalkan setumpuk pekerjaan rumah bagi pemerintah. Mulai dari lokasi yang terisolaso sehingga sulit dijangkau dan kondisi perkampungan yang rusk berat sehingga tidak layak huni lagi.
Bupati Kabupaten Lebak Iti Octavia Jayabaya mengusulkan dua alternatif lahan di wilayah Kecamatan Rangkasbitung yang berjarak sekitar 25 kilometer dari lokasi bencana yaitu di lahan Hak Guna Usaha (HGU) PTPN 8 dan ex-HGU swasta yang telah habis masa hak gunanya.
sumber : Republika
Advertisement