REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Aceh mengimbau keluarga para mahasiswa Aceh yang berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, untuk tetap tenang dan tidak panik mengingat kota tersebut dalam pengawasan otoritas pemerintah setempat akibat virus corona.
Juru Bicara Pemprov Saifullah Abdul Gani mengatakan sejak Jumat (24/1) lalu, Dinas Sosial Aceh telah melakukan komunikasi dengan para pelajar Aceh di Wuhan dan pelajar meminta pemerintah untuk menjemput mereka pulang.
"Penjemputan anak-anak Aceh di Wuhan segera dilakukan apabila kondisi sudah memungkinkan," katanya dalam konferensi pers terkait penanggulangan mahasiswa Aceh di China akibat virus corona di Dinas Sosial Aceh, Banda Aceh, Ahad.
Dia mengatakan, berdasarkan data dari Direktur Pemuda Pelajar Indonesia se-Tiongkok Mulia Mardi, tidak ada satupun warga Aceh di Kota Wuhan maupun kota lainnya di China yang dilaporkan terinfeksi virus corona.
Menurut dia, kondisi terkini di Kota Wuhan belum boleh diakses kecuali petugas khusus di daerah tersebut. Namun, Pemerintah Aceh akan terus berkoordinasi dengan KBRI Tiongkok dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dalam mengatasi persoalan itu, karena ini menyangkut hubungan antarnegara.
"Alhamdulillah, KBRI memastikan stok makanan masih cukup meski harganya kini lebih mahal. Anak-anak Aceh dalam kondisi sehat walafiat," katanya.
Saifullah menambahkan, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah telah menugaskan Kepala Dinas Soaial AcehAlhudri bertemu dengan anggota Komisi I DPR RI dan Kemenlu RI untuk terus berkoordinasi, guna menentukan langkah-langkah antisipatif yang perlu dilakukan terhadap mahasiswa Aceh di China.