Kamis 30 Jan 2020 07:47 WIB

Negara Bagian Australia Selidiki Penyebab Kebakaran Hutan

Penyelidikan independen akan memeriksa penyebab kebakaran dan sikap Australia.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Kebakaran hutan di Australia
Foto: Youtube
Kebakaran hutan di Australia

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Negara bagian New South Wales (NSW), Australia mengumumkan penyelidikan independen terhadap kebakaran hutan yang sedang berlangsung. Penyelidikan yang berlangsung selama enam bulan itu akan memeriksa penyebab kebakaran, serta bagaimana negara menanggapinya.

Perdana Menteri NSW Gladys Berejiklian mengatakan, penyelidikan akan mempertimbangkan tentang perubahan iklim, aktivitas manusia, dan faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap kebakaran itu. Dia berharap, penyelidikan itu dapat memberikan pembelajaran bagi NSW dalam menghadapi bencana kebakaran maupun bencana lainnya.

Baca Juga

"Penyelidikan ini akan memungkinkan negara untuk belajar dari kondisi bencana yang kita hadapi, dan menerapkan pembelajaran ini untuk masa depan," ujar Berejiklian, dilansir BBC, Kamis (30/1).

Penyelidikan dipimpin oleh mantan wakil komisaris Polisi NSW, Dave Owens dan mantan kepala ilmuwan NSW, Profesor Mary O'Kane. Penyelidikan tersebut akan dimulai dalam beberapa hari mendatang.

Dimasukkannya perubahan iklim dalam penyelidikan bermula dari perdebatan atas masalah di Australia, dan kritik yang menuduh Perdana Menteri Scott Morrison tidak melakukan tindakan untuk menangani bencana kebakaran. Australia adalah salah satu penghasil polusi karbon per kapita tertinggi, karena masih sangat bergantung pada tenaga batu bara.

Perubahan iklim bukan merupakan penyebab langsung dari kebakaran hutan. Namun, para ilmuwan telah lama memperingatkan bahwa iklim yang lebih panas dan kering akan menyebabkan kebakaran Australia menjadi lebih sering. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement