Jumat 31 Jan 2020 16:21 WIB

Polisi: Sabu 288 Kilogram di Tangsel Diduga dari Iran

Polisi masih mencari bandar besar ratusan kilogram sabu tersebut.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Teguh Firmansyah
Barang bukti sabu sabu (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Barang bukti sabu sabu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, kepolisian masih terus mendalami pengungkapan narkotika jenis sabu narkoba jenis sabu seberat 288 kilogram di Tangerang Selatan.

Namun menurut Yusri, berdasarkan hasil pemeriksaan saat ini, barang haram itu diduga berasal dari Iran.

Baca Juga

"Masih kita dalami terus apakah ini jaringan internasional, tapi mapping kami awal selama satu sampai dengan dua bulan sebelum penangkapan, memang barang itu akan datang dari Timur Tengah, negara Iran," kata Yusri kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya Jumat (31/1).

Yusri menambahkan, penyidik Ditresnarkoba juga masih menyelidiki para bandar yang terlibat dalam kasus ini. Termasuk pula ke mana sabu itu akan diedarkan.

"Sementara masih terus kita dalami, kita masih mapping ke mana barang tersebut akan disalurkan. Kita tunggu saja, Ditnarkoba masih bekerja," ungkap Yusri.

Seperti diberitakan sebelumnya, Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Metro Jaya menggagalkan peredaran narkoba jenis sabu seberat 288 kilogram di Tangerang Selatan, Kamis (30/1) sore. Tiga pelaku yang merupakan kurir dalam kasus ini berinisial GUN, AM, serta IA meninggal setelah ditembak petugas.

Barang haram itu dikemas dalam kotak Tupperware dan dimasukan ke karung putih. Kemudian dibawa menggunakan satu unit mobil boks berwarna silver.

Saat tiba di KM 23 Jalan Tol Jakarta Merak, di sekitar Lippo Karawaci sekitar pukul 14.00 WIB, polisi mendapati mobil yang dicurigai membawa sabu tersebut melintas dengan kecepatan tinggi.

Polisi berupaya mengejar dan meminta pelaku untuk menghentikan laju mobil tersebut. Namun, para pelaku justru semakin meningkatkan laju kendaraannya dan berusaha melawan dengan menembak petugas.

Polisi akhirnya melumpuhkan para pelaku dengan tembakan. Namun, saat dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur ketiga pelaku meninggal dunia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement