REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa hari jelang meninggal, KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah masih sempat menerima tamu yang meminta petunjuk lantaran menjadi korban penipuan. Padahal, kala itu ia baru saja usai menjalani operasi jantung. Tak lama berselang, tokoh penting Nahdlatul Ulama itu tutup usia.
Kisah ini disampaikan Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhammad Cholil Nafis, kepada Republika.co.id, Senin (3/1). Ia menyaksikan langsung kejadian itu ketika menjenguk Gus Sholah yang baru diizinkan pulang sesuai operasi jantung pada Jumat (31/1).
"Kemarin, seusai beliau operasi jantung, saya main ke rumahnya. Saat itu ada orang datang ngadu habis kena tipu. Beliau itu masih nerima dan memberikan solusi, serta mau bantu jalur hukumnya," kata Kiai Cholil.
Setelah sang tamu korban penipuan itu pulang, lanjut Kiai Cholil, Gus Sholah langsung lemas dan segera tidur. Tak lama berselang atau tepatnya pada Ahad (2/2) Gus Sholah menghembuskan nafas terakhirnya.
Kiai Cholil pun mengaku sempat marah kepada sang tamu lantaran menemui Gus Sholah yang fisiknya masih lemah, tapi malah menyodorkan masalah. "Tapi Gus Sholah tidak menunjukkan reaksi wajah yang menunjukkan rasa tidak suka (kepada sang tamu), itu tidak ada. Beliau diterima dengan baik-baik," ujarnya.
Bagi Kiai Cholil, itulah salah satu akhlak Gus Sholah yang paling melekat di ingatannya. Sosok yang selalu menerima siapa pun yang datang dan memperlakukan semua tamunya secara sama. "Sehingga semua orang itu merasa diayomi, semua orang merasa akrab dengan beliau," ucapnya.
Gus Sholah menjalani operasi jantung di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, pada Jumat (31/1). Meski sudah dibolehkan pulang, ternyata kondisi fisik pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng itu kembali menurun hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada Ahad (2/2) malam.
Jenazah dimakamkan kompleks pemakaman Pesantren Tebu Ireng di Jombang, Jawa Timur, pada Senin pukul 14.00 WIB. Ribuan orang ikut mengiringi proses pemakamannya.
Gus Sholah merupakan tokoh penting sekaligus cucu pendiri Nahdlatul Ulama. Ia juga merupakan adik dari Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.