Selasa 04 Feb 2020 08:06 WIB

Harga Bawang Putih Meroket di Kulon Progo

Harga bawang putih terus naik dalam satu pekan terakhir.

Harga bawang putih di tingkat pedagang Pasar Wates, Kabupaten Kulon Progo, naik signifikan (Foto: petani bawang putih)
Foto: Republika/Binti Sholikah
Harga bawang putih di tingkat pedagang Pasar Wates, Kabupaten Kulon Progo, naik signifikan (Foto: petani bawang putih)

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Harga bawang putih di tingkat pedagang Pasar Wates, Kabupaten Kulon Progo, meroket. Bawang putih naik dari Rp 30 ribu menjadi Rp 50 ribu per kilogram dalam waktu satu pekan.

Pedagang bawang putih Pasar Wates, Susilowati, mengatakan, satu pekan lalu bawang putih baik jenis kating maupun sinco masih dihargai sekitar Rp 30 ribu sampai Rp 38 ribu per kilogram. Namun, saat ini sudah mencapai Rp 50 ribu per kilogram.

Baca Juga

"Saat ini, harga bawang putih berkisar Rp 50 ribu hingga Rp 55 ribu per kilogram. Kemungkinan harga bawang putih akan merangkak naik," kata Susilowati, Senin (3/2).

Ia mengatakan, tingginya harga bawang putih menyebabkan omzet penjualan turun hingga 50 persen. Hal ini membuatnya tidak berani menyimpan stok banyak.

"Saya tidak berani stok bawang putih. Harganya sangat tinggi," katanya.

Pedagang di Pasar Bendungan, Rusmini, mengatakan, bawang putih kating yang normalnya Rp 35 ribu per kilogram, saat ini mencapai Rp 65 ribu per kilogram. Sedangkan bawang putih sinco, kini dihargai Rp 55 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 30 ribu per kilogram.

"Naiknya 100 persen. Permintaan turun, tapi harga terus merangkak naik," katanya,

Rusmini mengungkapkan, kenaikan itu mulai terjadi sejak tiga hari terakhir. Dia mengatakan tak tahu pasti penyebabnya. Namun diduga, karena stok barang di distributor mulai menipis. Pedagang, lanjutnya sulit memperoleh komoditas tersebut karena sejumlah distributor memilih untuk tutup.

"Kemarin mau kulakan tapi ternyata pada tutup," ucapnya.

Imbas dari kenaikan itu menyebabkan penjualan bawang putih di lapak Rusmini turun hingga 50 persen. Sebelumnya ia bisa menjual sedikitnya 15 kilogram per hari, saat ini rata-rata hanya berkisar 5-7 kilogram per hari.

"Sekarang penjualan turun drastis, saya hitung-hitung sampai 50 persen," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement