REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dua per tiga fan sepak bola yakin, Video Assistant Referee (VAR), telah membuat kenikmatan sepak bola berkurang. Dalam survei terbaru YouGov, diklaim kalau 60 persen fan yakin, VAR, yang dikenalnya sejak awal musim lalu di Liga Inggris, tak bekerja dengan baik. Bahkan, dikutip dari Sky Sports, Selasa (4/2), suporter memberikan rating rata-rata penggunaan teknologi ini hanya sebesar 4/10.
Liga Inggris sebenarnya juga sudah membuat penelitian sendiri soal VAR, setelah 250 pertandingan musim ini. Namun temuan itu baru akan diumumkan pada pertemuan rutin klub di London, tengah pekan ini. Sejak VAR dikenalkan, alat tersebut memberikan informasi di layar besar, agar bisa menyuguhkan transparnsi dalam proses pengambilan keputusan.
Saat inim wasit juga menggunakan layar di pinggir lapangan, untuk meningkatkan atau menurunkan keputusannya terkait pemberikan kartu kuning dan kartu merah. Liga Inggris juga sudah memberikan edukasi kepada tiap kelompok suporter untuk menjelaskan bagaimana mekanisme kerja VAR.
YouGov juga menemukan, 71 persen suporter mendukung batasan waktu keputusan VAR. Sebanyak 81 persen mendukung tayangan video VAR berbarengan dengan wasit. Sementara 73 persen ingin mendengar percakapan antara wasit dan petugas VAR, dan 80 persen mendukung penggunaan monitor di pinggir lapangan. Batasan waktu memang tidak digunakan dalam keputusan VAR, untuk mencegah tekanan tambahan pada ofisial pertandingan.
Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB), lembaga pembuat aturan pertandingan sepak bola, masih melarang Liga Inggris dan kompetisi lain untuk menayangkan cuplikan video atau gambar terkini, sampai wasit membuat keputusan. Survei YouGov juga menemukan, 73 persen suporter lebih menginginkan teknologi itu digunakan untuk tenis, 67 persen kriket, 63 persen Rugby Union dan 49 persen Rugby League. Dalam survei itu, YouGov mewawancarai 1,419 orang dewasa, dengan rentang waktu 15-22 Januari, terhadap mereka yang menonton Liga Inggris.