Kamis 06 Feb 2020 03:19 WIB

Trotoar Jalan Sudirman Yogyakarta akan Bebas PKL

Revitalisasi selesai dilakukan, PKL tidak boleh berjualan trotoar

Revitalisasi Trotoar Jogja. Pengerjaan revitalisasi trotoar di Jalan Sudirman, Yogyakarta, Senin (15/12).
Foto: Republika/ Wihdan
Revitalisasi Trotoar Jogja. Pengerjaan revitalisasi trotoar di Jalan Sudirman, Yogyakarta, Senin (15/12).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA  - Pedagang kaki lima (PKL) yang masih menempati trotoar di penggal Jalan Sudirman Yogyakarta dari simpang Jembatan Gondolayu hingga Tugu, tidak lagi diperbolehkan berjualan di lokasi tersebut apabila revitalisasi trotoar selesai dilakukan.

“Hari ini, kami melakukan sosialisasi mengenai rencana revitalisasi trotoar di Jalan Sudirman kepada pelaku usaha dan pedagang kaki lima (PKL). Kami menjelaskan bahwa nantiP KL tidak lagi diperbolehkan berjualan di trotoar tersebut,” kata Camat Jetis Sumargandi, Rabu (5/2).

Menurut dia, pihak kecamatan akan melakukan konsultasi dan koordinasi kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta terkait penggunaan pasar tradisional sebagai tempat relokasi PKL dari Jalan Jenderal Sudirman yang terdampak revitalisasi.

“Kalau diperkenankan dan ada los yang masih kosong di pasar tradisional, kami berharap PKL tersebut bisa masuk untuk menempati los tersebut,” katanya.

Pasar tradisional yang dimaksud, lanjut Sumargandi, tidak hanya terbatas pada pasar tradisional yang berada dekat dengan Jalan Jenderal Sudirman yaitu Pasar Kranggan, tetapi seluruh pasar tradisional yang ada di Kota Yogyakarta.

“Saat ini, sebagian besar PKL yang ada di penggal Jalan Sudirman berjualan makanan meskipun ada juga yang berjualan koran,” katanya.

Sumargandi mengatakan, PKL yang terdampak revitalisasi trotoar Jalan Sudirman sudah memahami kondisi tersebut dan tidak keberatan jika nantinya masuk ke dalam pasar.

“Tentunya, ada beberapa PKL yang perlu menyesuaikan barang dagangan yang nantinya dijual apabila mereka bisa masuk ke pasar tradisional. Penyesuaian juga dilakukan untuk jam berjualan,” katanya yang menyebut ada 18 PKL terdampak revitalisasi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement