REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Korban pembobolan kartu SIM Indosat dan rekening bank Commonwealth, Ilham Bintang, mengapresiasi kinerja Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang telah berhasil menangkap pelaku kejahatan tersebut.
"Anggota Polri bukan hanya berhasil menangkap komplotan pelaku kejahatan telekomunikasi dan perbankan secara fisik, tetapi juga menemukan akar masalah modus kejahatan sindikat pelaku," ujar Ilham saat dihubungi Antara di Jakarta, Rabu malam (5/2).
Wartawan senior itu menyampaikan keberhasilan Polri dalam menangkap sindikat penjahat siber itu dapat menjadi momentum bagi seluruh sektor dalam industri telekomunikasi dan perbankan membenahi perlindungan pelanggan dalam mencegah kejahatan serupa terulang.
"Sistem perlindungan dalam industri telekomunikasi operator selular dan industri perbankan sangat lemah. Kasus saya dan ribuan kasus lainnya menjadi bukti. Saya terbilang beruntung karena pelakunya menampakkan diri secara fisik," ujar Ilham.
Ia berpendapat, ada ribuan bahkan lebih masyarakat yang menjadi korban kejahatan yang merugikan materil hampir mencapai ratusan miliar rupiah tersebut. Namun sayangnya, pelakunya amat licin memanfaatkan celah dalam keamanan siber ini. Ia merujuk pada rekaman kamera pengawas (CCTV) ketika pelaku dengan mudah berhasil mendapatkan kartu SIM miliknya di Gerai Indosat di Bintaro XChange.
"Ini semacam virus corona dalam sistem telekomunikasi kita. Korban tak berdaya melawan. Secara fisik sulit diidentifikasi pelakunya. Boleh dikatakan perangkat perlindungan kepada pelanggan dan nasabah tertinggal jauh oleh modus kejahatan yang digunakan oleh pelaku," ujar Ilham.
Sambil menunggu lahirnya Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP), Ilham meminta kepada Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Idham Aziz untuk lebih mengawasi perkembangan kejahatan siber di Indonesia. Hal ini mengingat jumlah pengguna internet/telepon selular di Tanah Air mencapai 171 juta orang, dan puluhan juta nasabah perbankan di Indonesia amat rentan menjadi korban.
"Ini turut didukung pula oleh lemahnya berbagai peraturan pemerintah di bidang ini. Insya Allah, dengan dukungan luas masyarakat, Polri dapat menyelesaikan sengkarut dalam industri telekomunikasi dan perbankan yang sangat rawan," kata Ilham.