REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Bencana tanah longsor kembali melanda sejumlah daerah di Kabupaten Kuningan. Kejadian itupun menambah deretan bencana yang terjadi di daerah tersebut selama musim penghujan ini.
Kali ini, bencana tanah longsor terjadi di RT 12 RW 02 Dusun Selajambe 2, Desa/Kecamatan Selajambe, Rabu (5/2) pukul 16.30 WIB. Di dusun itu terdapat tiga titik longsoran yang bersumber dari tebing yang labil.
Titik pertama, longsoran dengan panjang lima meter, tinggi sepuluh meter, lebar satu meter. Material longsoran disertai pohon mahoni yang tumbang dan mengancam satu unit rumah warga milik Wahyu (55) yang dihuni tujuh jiwa.
''Pohon mahoni dengan diameter 20 centimeter dan tinggi 10 meter tumbang terbawa longsoran,'' ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, Kamis (6/2).
Titik kedua, longsoran dengan panjang tiga meter, tinggi tujuh meter dan lebar dua meter.
Titik ketiga, longsoran dengan panjang lima meter, tinggi lima meter dan lebar dua meter. Pada titik ketiga, longsor membuat akses jalan antara Kecamatan Selajambe – Subang tidak dapat dilalui kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat.
''Longsor diawali dengan hujan intensitas lebat selama enam jam,'' kata Agus.
Setelah kejadian itu, masyarakat bersama aparat desa, TNI, Polri beserta BPBD berupaya membersihkan material longsoran. Pada pukul 00.29 WIB pembersihan material longsoran di titik ketiga selesai sehingga jalan dapat dilalui kembali oleh kendaraan.
Sedangkan untuk pembersihan longsor yang mengancam rumah milik warga bernama Wahyu, akan dilakukan pada Kamis (6/2) pagi.
Selain di dusun tersebut, bencana tanah longsor juga terjadi di RT 011 RW 05 dan RT 012 RW 05 Dusun Neglasari, Desa Ciberung, Kecamatan Selajambe, Rabu (5/2) petang. Peristiwa itupun diawali dengan hujan lebat selama lima jam.
Longsor terjadi di dua titik. Di titik pertama, longsor terjadi pada tebing dengan panjang sepuluh meter, tinggi sepuluh meter, lebar lima meter dan ketebalan 70 centimeter.
Longsoran itu membawa material dan pohon mahoni yang menimpa akses jalan kabupaten penghubung Kecamatan Selajambe – Subang. Akibatnya, jalan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
Di titik kedua, longsoran terjadi pada tebing dengan panjang lima meter, tinggi empat meter dan lebar sembilan meter. Longsoran menimpa samping rumah permanen milik warga bernama Juju (41).
''Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Tapi keluarga Ibu Juju diungsikan ke rumah kerabatnya,'' terang Agus.
Masyarakat beserta aparat desa, TNI, Polri, dan BPBD bergotong-royong membersihkan material longsoran yang menimpa akses jalan kabupaten Kecamatan Selajambe – Subang. Pada Kamis (6/2) pukul 03.00 WIB, pembersihan material longsoran selesai dilakukan sehingga jalan dapat kembali dilalui kendaraan.
Bencana tanah longsor di kedua lokasi itu telah menambah panjang daftar bencana yang terjadi di Kabupaten Kuningan pada musim hujan kali ini. Masyarakat pun diimbau untuk tetap waspada mengingat puncak musim hujan diprakirakan akan berlangsung pada Februari – Maret 2020.
‘’Sepanjang Januari 2020, ada 49 kejadian bencana di Kabupaten Kuningan,’’ terang Agus.
Dari 49 kali kejadian bencana itu, sebanyak 38 bencana di antaranya berupa bencana tanah longsor. Selain itu, gerakan tanah dua kali, rumah ambruk dua kali, angin kencang lima kali, sambaran petir satu kali dan kebakaran rumah satu kali.
''Ada 515 jiwa atau 166 KK (kepala keluarga) yang terdampak,'' tutur Agus.
Bencana itupun membuat puluhan rumah terdampak. Ditambah lagi, jalan sebanyak 17 titik, jembatan satu titik, saluran irigasi dua titik dan tembok penahan tanah (TPT) 17 titik.