Kamis 06 Feb 2020 18:05 WIB

Kontribusi Pemain Lokal Kunci Kemenangan NSH Atas Louvre

NSH Jakarta menaklukkan Louvre Surabaya 65-54 pada laga pertama Seri IV IBL.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Point guard NSH Jakarta Widyanta Putra Teja membawa bola dijaga point guard Louvre Surabaya Wendha Wijaya.
Foto: DOK IBL
Point guard NSH Jakarta Widyanta Putra Teja membawa bola dijaga point guard Louvre Surabaya Wendha Wijaya.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kontribusi pemain lokal meningkat menjadi salah satu kunci sukses NSH Jakarta menaklukkan Louvre Surabaya 65-54 pada laga pertama Seri IV IBL Pertamax 2020 di GOR Among Rogo Yogyakarta, Kamis (6/2). 

Di saat Michael Glover berhasil dijinakkan dan hanya mendapat enam poin dan Dashaun Wiggins hanya menyumbang tujuh angka, Widyanta Putra Teja menjadi pemimpin dengan 16 poin. Tak diperkuat Lutfi Koswara yang sakit demam berdarah, Muhammad Nur El Islamy mencetak dua kali tembakan tiga angka penting. 

Baca Juga

“Saya gembira pemain lokal step up dan semua memberi kontribusi. Hal seperti ini yang saya inginkan, semoga terus konsisten pada setiap pertandingan,” kata pelatih NSH Jakarta Antonius Ferry Rinaldo.

Diakui Inal, sapaannya Rinaldo, bahwa pasukannya sempat kesulitan menghadapi zone defense Louvre. Dengan pemain berpengalaman, Louvre memperlambat permainan.

“Saya kemudian meminta Widy memanfaatkan celah yang ditinggalkan saat Glover menarik Savon (Goodman) keluar. Dengan kecepatannya, Widy berhasil,” ujarnya. 

Sempat khawatir tak adanya Lutfi berakibat kurangnya amunisi tembakan tiga angka, berhasil ditutup Ami. “Tembakan tiga angka Ami sangat penting menjaga momentum kemenangan,” tegasnya. 

Udara panas Yogya dan agenda bermain tiga hari berturutan membuat Inal harus pintar melakukan rotasi.    “Saya hanya berusaha memberikan apa yang saya bisa, dengan memanfaatkan celah di pertahanan lawan, sesuai instruksi pelatih. Saya senang, semua bisa step up. Memang seharusnya 12 pemain harus memberikan kontribusi,” kata Widy.

Pelatih Louvre Andika Supriadi Saputra alias Bedu mengakui timnya mengawali laga dengan jelek. “Komunikasi defense kami bermasalah, game plan tidak berjalan. Sempat ada momentum, tetapi tim ini memang belum konsisten,” tutur Bedu.

Hal senada diungkapkan Daniel Wenas. “Game plan matikan Glover sebenarnya cukup berjalan, tetapu memang defense kami di awal kurang bagus sehingga di babak kedua lawan tinggal menjaga marjin saja. Kuarter kedua kami kurang disiplin,” kata Daniel.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement