Sabtu 08 Feb 2020 01:45 WIB

Virus Corona, Singapura Tingkatkan Status Kewaspadaan

Level sistem respons wabah penyakit di Singapura naik dari kuning ke oranye.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Teguh Firmansyah
Warga Singapura memakai masker saat berjalan di pusat perbelanjaan di Singapura, Rabu (29/1/2020). Tujuh orang berasal dari Wuhan, Cina telah dinyatakan positif terkena virus corona di Singapura.
Foto: EPA-EFE/Wallace Woon
Warga Singapura memakai masker saat berjalan di pusat perbelanjaan di Singapura, Rabu (29/1/2020). Tujuh orang berasal dari Wuhan, Cina telah dinyatakan positif terkena virus corona di Singapura.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Singapura meningkatkan level Sistem Respon Kondisi Wabah Penyakit (DORSCON) dari kuning ke oranye. Keputusan ini diambil menyusul ditemukannya lagi beberapa kasus virus Corona di negara itu.

Terlebih pada kasus yang terbaru ini otoritas Singapura tak menemukan adanya kaitan dengan kasus virus Corona yang menginfeksi beberapa orang sebelumnya. Selain itu orang-orang yang terinfeksi virus Corona baru-baru ini juga tak ada riwayat perjalanan ke China.

Baca Juga

Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan setelah pengumuman peningkatkan level DORSCON pada Jumat (7/2), sekolah-sekolah di Singapura pun segera menangguhkan sejumlah aktivitas kegiatan belajar, terutama di luar sekolah.

"Saya mengerti bahwa warga Singapura cemas, khawatir dan ada banyak hal yang belum kita ketahui tentang virus ini. Informasi baru muncul setiap hari, mungkin membutuhkan waktu untuk diselesaikan, mungkin berbulan-bulan. Kami akan melakukan yang terbaik untuk mengatasi situasi ini dan menjaga keamanan warga Singapura," kata Menteri Kesehatan Singapura, Gan Kim Yong dalam konferensi pers pada Jumat (7/2) sore seperti dilansir Channel News Asia.

Singapura menggunakan DORSCON sebagai panduan untuk menangani wabah penyakit seperti virus Corona. DORSCON mempunyai sistem kode warna dengan kategori hijau, kuning, oranye dan merah yang menunjukan situasi terkini. Melalui kode warna tersebut juga menunjukan apa yang perlu dilakukan untuk mencegah dan mengurangi dampak infeksi dari suatu wabah penyakit.

Seperti DORSCON oranye yang berarti penyakit itu sudah dianggap parah dan menyebar dengan mudah dari orang ke orang meski belum menyebar secara luas.

"Ini bukan pertama kali kami mengubah tingkat DORSCON dan mencapai DORSCON oranye. Sebelumnya sehubungan dengan wabah influenza H1N1 yang terjadi di banyak negara kami telah melakukan hal yang sama juga," kata Direktur Pelayanan Kesehatan Medis Singapura, Kenneth Mak

Sementara Menteri Pembangunan Nasional Singapura, Lawrence Wong mengatakan pihak berwenang harus mengadopsi strategi berbeda berdasarkan bagaimana virus itu berevolusi.

"Ada skenario lain, karena jika anda melihat situasi sekarang tingkat kematian di Cina adalah 2 persen tapi di luar provinsi Hubei tingkat kematian untuk virus ini adalah 0,2 persen. Ini jauh lebih rendah daripada SARS," kata Wong.

Pengumuman tentang peningkatan status DORSCON menyusul konfirmasi tiga kasus yang terbaru. Ini membuat jumlah total kasus yang dikonfirmasi terkait infeksi virus corona di Singapura mencapai 33 kasus.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement