Petugas memasang jaring untuk mempersempit ruang gerak buaya liar yang terjerat ban sepeda motor saat berlangsungnya proses penyelamatan di Sungai Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (7/2/2020). (FOTO : Antara/Mohamad Hamzah)
Petugas memasang jaring untuk mempersempit ruang gerak buaya liar yang terjerat ban sepeda motor saat berlangsungnya proses penyelamatan di Sungai Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (7/2/2020). (FOTO : ANTARA FOTO)
Buaya liar yang terjerat ban sepeda motor bersembunyi disekitar reruntuhan beton saat berlangsungnya proses penyelamatan di Sungai Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (7/2/2020). (FOTO : ANTARA FOTO)
Petugas menunggu buaya liar yang terjerat ban sepeda motor menyambar umpan seekor ayam di Sungai Palu di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (6/2/2020). (FOTO : ANTARA FOTO)
Petugas menunggu buaya liar yang terjerat ban sepeda motor muncul ke permukaan air di Sungai Palu di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (6/2/2020). (FOTO : ANTARA FOTO)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Keberadaan buaya 'berkalung' ban sepeda motor telah memasuki tahun keempat. Pada tahun 2016 ketika penampakan pertama buaya tersebut, muncul dengan ban sepeda motor melingkar di lehernya.
Ketika kalung ban masih tampak longgar. Kini jerat ban motor itu semakin erat melingkat saat tubuhnya yang semakin membesar.
BKSDA setempat kini tengah berusaha untuk melepaskan ban tersebut. Untuk itu sebelumnya sang buaya harus ditangkap dan dilumpuhkan. Mereka memasang jaring dan umpan untuk memancing buaya itu.
sumber : Antara
Advertisement