Senin 10 Feb 2020 07:37 WIB

Selamat Berkat Teriakan Tukang Sayur

Pemilik berdalih indekos berada di perkampungan sehingga tidak perlu IMB.

Rep: Antara/ Red: Bilal Ramadhan
Indekos tiga lantai di Jalan Bangka Barat IV RT 003 RW 07, Kelurahan Pela Mampang, Jakarta Selatan, roboh pada Sabtu (8/2) pagi.
Foto: Antara
Indekos tiga lantai di Jalan Bangka Barat IV RT 003 RW 07, Kelurahan Pela Mampang, Jakarta Selatan, roboh pada Sabtu (8/2) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, Sebanyak 20 jiwa penghuni indekos tiga lantai di Jalan Bangka Barat IV RT 003 RW 07, Kelurahan Pela Mampang, Jakarta Selatan, berhasil selamat dari reruntuhan bangunan yang roboh berkat teriakan seorang tukang sayur. Indekos tiga lantai yang terdiri atas 22 kamar tersebut roboh pada Sabtu (8/2) sekitar pukul 05.00 WIB. Total ada 19 kamar yang terisi di indekos tersebut.

Bangunan indekos tiga lantai berbentuk "Leter L" tersebut ambruk menimpa tiga rumah yang ada di bawahnya. Selain itu juga menutup perkarangan sebuah Taman Kanak-Kanak (TK). Kini bangunan tersebut telah dipasang garis polisi.

"Jadi, sebelum bangunan ini roboh, ada yang teriak-teriak suruh penghuni turun karena bangunan mau roboh. Kalau tidak salah, Mbak Ita, dia lagi siap-siap mau jualan sayur," kata Ketua RT 003, Chotip Anwar saat ditemui di lokasi kejadian, Ahad (9/2).

Chotip menceritakan kronologi robohnya indekos tiga lantai tersebut berdasarkan keterangan warganya. Sekitar pukul 05.00 WIB, salah satu warganya bernama Ita sedang mempersiapkan jualannya di depan rumahnya yang berada persis di belakang indekos.

"Mbak Ita tuh yang dengar ada suara kretek-kretek kayak bangunan mau roboh gitu," ujar Chotip.

Saat itu juga, Ita berteriak meminta seluruh penghuni untuk keluar dari bangunan tersebut karena bangunan mau roboh. Seketika warga ramai-ramai meneriakkan kepada penghuni indekos untuk keluar dari dalam bangunan.

"Untungnya, ada warga yang melek sepagi itu karena kan lagi hujan, pada tidur pules. Mbak Ita ini jualan sayur, jadi sering siap-siap pagi hari," kata Chotib. Rumah kontrakan tempat Ita tinggal juga ikut tertimpa bangunan indekos yang roboh.

Pengalaman keluar dari indekos yang roboh pun diceritakan oleh Iyan (22 tahun), karyawan swasta yang bekerja di kawasan Kuningan. Dia sudah hampir dua tahun tinggal di indekos tersebut.

Iyan mengaku saat itu hanya mendengar suara orang dari bawah yang minta menghuni turun karena mau roboh. "Ya saya panik, cuma pakai celana pendek dan baju di badan, lari ke luar kamar," kata Iyan.

Pada saat lari keluar kamar, ia mendapati seluruh penghuni kos rebutan turun dari tangga sehingga terjadi dorong-dorongnya. Seketika setelah turun dari tangga dan menyelamatkan diri, bangunan tiga lantai tersebut roboh ke samping dan menimpa tiga rumah warga lainnya.

Iyan mengaku beruntung bisa keluar dan selamat dari reruntuhan. Namun, barang-barang berharga, seperti ponsel, dompet, dan Macbook miliknya masih tertimbun di reruntuhan. "Kalau dihitung-hitung total kerugian saya Rp 15 juta. Sampai sekarang belum tahu kabarnya masih tertimbun," tutur dia.

Kini seluruh korban ditampung sementara oleh pemilik indekos, Abdullah, di rumah kontrakan miliknya yang lain. Termasuk Iyan dan sejumlah penghuni indekos. Camat Mampang Prapatan Djaharudin mengatakan, dalam kejadian tersebut seluruh penghuni berhasil menyelamatkan diri keluar dari bangunan sebelum roboh.

"Ada dua penghuni yang terluka karena terjatuh saat menyelamatkan diri keluar dari kos-kosan," kata Djaharudin.

Tidak Berizin

Indekos tiga lantai di Jalan Bangka Barat IV RT 003 RW 07, Kelurahan Pela Mampang, Jakarta Selatan, yang roboh pada Sabtu (8/2) pagi tidak mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Pemilik indekos tersebut, Abdullah (45 tahun), beralasan indekos yang dibangun tahun 2015 itu berada di perkampungan sehingga tidak memerlukan IMB.

"Memang saya belum punya izin karena saya pikir di dalam kampung, selama ini saya juga mau proses perizinan walaupun sudah dibangun tetap ingin mengurus izin," kata Abdullah.

Indekos berlantai tiga terdiri atas 22 pintu tersebut berada di dalam permukiman padat penduduk dengan jalan yang bisa dilalui pejalan kaki. Selain indekos yang roboh, Abdullah juga memiliki bangunan indekos lainnya yang menyatu dengan tempat tinggalnya di Jalan Bangka Barat IV.

Menurut dia, bangunan indekos yang menyatu dengan tempat tinggalnya tersebut memiliki IMB karena berdiri di pinggir jalan utama. Abdullah mengeklaim, sudah mempersiapkan izin indekos tiga lantai tersebut dengan menanyakan kepada Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) untuk berkoordinasi mengenai biaya mengurus perizinan.

Saat dikonfirmasi sudah sampai di mana proses perizinan tersebut, Abdullah mengatakan, masih dalam tahap mencari tahu mengenai biaya perizinan. "Saya belum bikin perizinan tersebut, baru tanya-tanya anggaran berapa sih, cuma saya kasih konsepnya. Kebetulan kan sertifikat kita sedang dibuat di PTSL, kan sertifikat dulu baru bangunan bikin gambar," kata Abdullah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement