REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA — Sekretaris Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan tentang penyebaran virus corona yang lebih luas. Hal itu mengingat adanya penularan dari orang-orang tanpa riwayat perjalanan ke China.
“Ada beberapa contoh terkait penyebaran lanjutan virus korona dari orang-orang tanpa riwayat perjalanan ke hCina. Deteksi sejumlah kecil kasus dapat mengindikasikan penularan yang lebih luas di negara lain,” kata Ghebreyesus melalui akun Twitter pribadinya pada Senin (10/2).
Menurut dia, wabah yang saat ini terpantau atau terlihat bisa saja hanya “gunung es”. Artinya, terdapat kemungkinan jumlah korban yang terinfeksi virus jauh lebih banyak. Dalam keadaan darurat kesehatan masyarakat yang berkembang, Ghebreyesus meminta semua negara meningkatkan upaya untuk mempersiapkan kemungkinan masuknya virus korona ke wilayah mereka masing-masing. “Ini berarti kapasitas laboratorium untuk diagnosis cepat, pelacakan kontak, dan alat-alat lain dalam gudang kesehatan masyarakat,” ujar Ghebreyesus.
Ghebreyesus meminta agar negara-negara tetap tenang. Mereka yang memiliki informasi terkait virus corona juga didorong membaginya dengan WHO. Hingga Ahad (9/2) malam, jumlah korban meninggal akibat virus corona di China telah mencapai 908 jiwa. Angka itu melampaui jumlah kematian akibat wabah SARS pada 2002-2003 yang berkisar 700 orang. Kasus infeksi atau penularan juga masih terus bertambah. Saat ini China menangani sedikitnya 40.171 pasien virus corona.