Senin 10 Feb 2020 09:30 WIB

China Desak Perancis tak Diskriminasi Huawei

China menilai kekhawatiran Prancis terhadap keamanan Huawei tak berdasar.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Friska Yolanda
Seorang pria menggunakan ponselnya di depan toko Huawei di Beijing, China, Senin (20/5). hina melalui kedutaan besarnya di Paris mendesak pemerintah setempat untuk tidak mendiskriminasi Huawei.
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Seorang pria menggunakan ponselnya di depan toko Huawei di Beijing, China, Senin (20/5). hina melalui kedutaan besarnya di Paris mendesak pemerintah setempat untuk tidak mendiskriminasi Huawei.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- China melalui kedutaan besarnya di Paris mendesak pemerintah setempat untuk tidak mendiskriminasi Huawei. Sebab, Perancis yang meluncurkan teknologi nirkabel generasi lanjutan, dinilai memberikan sikap kurang jelas terhadap Huawei. 

"Jika, karena masalah keamanan, pemerintah Perancis benar-benar harus memaksakan kendala pada operator, itu harus menetapkan kriteria transparan di sekitar ini dan memperlakukan semua perusahaan secara adil," kata kedutaan seperti dilansir Reuters, Senin (10/2). 

Baca Juga

Kedutaan menyatakan kepada Perancis, kekhawatiran di negara lain terkait keamanan Huawei, tak berdasar. Sebaliknya, pihak China dinilai kedutaan, menjadi yang paling khawatir jika ke depannya akan menghadapi banyak kendala daripada saingan.

Pasalnya, Huawei yang berasal dari China dan merupakan raksasa global dalam peralatan jaringan telekomunikasi, menjadi pusat dari perseteruan politik internasional. Utamanya ketika Amerika Serikat (AS) berusaha meyakinkan negara-negara untuk melarang perusahaan dari jaringan seluler mereka. 

AS juga sempat mengatakan, teknologi Huawei memungkinkan adanya 'pintu belakang' bagi mata-mata China. Di mana tuduhan itu langsung dibantah oleh Huawei dan Beijing.

Terkait perseteruan itu, Paris tak langsung menanggapi. Meskipun dalam pelaksanaannya, dilaporkan bahwa dalam beberapa bulan ke depan, Huawei akan menghadapi pembatasan di beberapa kota di Perancis. 

Terkait hal itu, kedutaan merilis pernyataan di situsnya, bahwa pihak China merasa khawatir dengan adanya laporan itu. Selain dari penegasan, presiden Perancis Emmanuel Macron dan pejabat lainnya telah berulang-ulang memberi jaminan semua perusahaan akan diperlakukan dengan adil.

Akan tetapi, serupa dengan Kementerian Ekonomi Perancis, Huawei juga tak segera menanggapi komentar tersebut. 

"Kami tidak ingin melihat perkembangan perusahaan-perusahaan Eropa di China terkena dampak diskriminasi terhadap Huawei dan proteksionisme di Perancis dan negara-negara Eropa lainnya," Tambah kedutaan itu. 

AS memang telah menyarankan agar negara-negara Eropa melawan dominasi Huawei dalam teknologi 5G-nya. Namun, terlepas dari Inggris yang memberikan peran terbatas, negara Uni Eropa lainnya menolak tekanan dari Washington. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement