Selasa 11 Feb 2020 19:15 WIB

PBTY XV Hasilkan Perputaran Uang Capai Rp 25 Miliar

Omzet per hari setiap stan yang berpartisipasi Rp 10 sampai 20 juta.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Pameran Rumah Kapiten Tan Jien Sing. Replika rumah peranakan atau rumah Kapiten Tan Jien Sing dihadirkan saat Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta di Kampung Ketandan, Yogyakarta, Sekasa (4/2).
Foto: Republika/ Wihdan
Pameran Rumah Kapiten Tan Jien Sing. Replika rumah peranakan atau rumah Kapiten Tan Jien Sing dihadirkan saat Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta di Kampung Ketandan, Yogyakarta, Sekasa (4/2).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) XV resmi ditutup Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Sabtu (8/2) lalu. Kegiatan ini digelar sejak Ahad (2/2) dalam rangka memeriahkan Tahun Baru Imlek 2020. 

Ketua I PBTY XV, Muwardi Gunawan mengatakan, perputaran uang pada pelaksanaan PBTY XV tahun ini mencapai Rp 25 miliar. Kegiatan ini dikunjungi lebih kurang 200 ribu pengunjung dan diikuti 11 karnaval dengan peserta 1.060 orang, serta dimeriahkan 140 stan kuliner.

"Omzet per hari setiap stan yang berpartisipasi Rp 10 sampai 20 juta. Perputaran ekonomi selama seminggu pelaksanaan PBTY sebesar Rp 25 milyar,” kata Muwardi saat penutupan PBTY XV di Kawasan Malioboro. 

Melalui kegiatan ini, ia berharap dapat masuk dan menjadi 101 event unggulan pariwisata Indonesia. "PBTY juga telah terbukti mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar, baik untuk hiburan maupun pengenalan budaya,” ujarnya.