REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maurizio Sarri tak mempermasalahkan tekanan yang datang kepadanya sebagai pelatih Juventus. Menurut dia, tekanan sesuatu yang normal dalam pekerjaannya sebagai pelatih sepak bola, terlebih menukangi klub raksasa sebesar Juventus. Ini disampaikan Sarri menjelang duel Juventus kontra AC Milan pada leg pertama semifinal Coppa Italia di San Siro, Jumat (14/2) dini hari WIB.
Bianconeri telah kalah dalam dua pertandingan tandang terakhir mereka berturut-turut. Spekulasi meningkat bahwa manajemen klub akan membawa kembali mantan pelatih Massimiliano Allegri atau berusaha untuk mempekerjakan Pep Guardiola musim depan. Namun Sarri santai menghadapinya.
“Jika saya tidak ingin menghadapi ujian, saya akan mengambil pekerjaan di kantor pos. Ini pekerjaannya,” kata Sarri, dikutip dari Football Italia, Rabu (12/2).
Ia mengatakan, Juventus membidik target yang telah ditetapkan sejak awal musim. Ia mengatakan, dalam perjalannya, tentu ada yang meleset dan harus dievaluasi.
Dilaporkan bahwa Sarri bertemu dengan Presiden Juventus Andrea Agnelli setelah kekalahan 1-2 dari Verona. Spekulasi tentang masa depan Sarri pun berkembang. Tapi menurut eks pelatih Chelsea, rencana makan malam ini sudah diatur sejak lama.
“Kami seharusnya makan malam setelah pertandingan Fiorentina, saya berada di Coverciano, dan Presiden memiliki komitmen sehingga diatur untuk nanti. Kami makan malam normal, namun sudah direncanakan," kata dia.
Juventus saat ini berada di posisi kedua klasemen Liga Italia. Dengan nilai 54, Juventus kalah selisih gol dari Inter Milan di puncak klasemen.