Ahad 16 Feb 2020 16:03 WIB

Pemkot Surakarta Tambah Kereta Uap untuk Gaet Wisatawan

PT KAI menyerahkan lokomotif uap yang sudah berusia 99 tahun kepada Pemkot Surakarta.

Lokomotif uap di Stasiun Purwosari, Solo, Jawa Tengah, akan dijadikan kereta wisata Jaladara yang beroperasi di Kota Solo.
Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Lokomotif uap di Stasiun Purwosari, Solo, Jawa Tengah, akan dijadikan kereta wisata Jaladara yang beroperasi di Kota Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, resmi menambah kereta uap baru yang akan bisa melengkapi Kereta Uap Jaladara. Keberadaan kereta tersebut akan melengkapi wisata budaya serta mengoptimalkan keberadaan rel yang melintas di pusat Kota Solo.

"Harapannya kereta buatan tahun 1921 ini bisa melengkapi destinasi wisata Kota Surakarta, melengkapi Jaladara sehingga bisa meningkatkan daya tarik pariwisata Kota Surakarta," kata Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo usai menerima penyerahan hibah KA Djoko Kendil dari PT KAI di Loji Gandrung Solo, Ahad (16/2).

Baca Juga

"Ini (rute di dalam kota) satu-satunya di Indonesia. Kalau untuk rutenya nanti kami pikirkan, yang pasti melintas Surakarta, bisa hanya sampai Sangkrah, Sukoharjo, Wonogiri, dan sebagainya," katanya.

Terkait dengan desain, dikatakannya, tergantung dari permintaan wisatawan baik lokal maupun internasional. Sedangkan mengenai penamaan Djoko Kendil, ada dua kemungkinan, yaitu bisa seterusnya menggunakan nama itu atau diganti dengan nama baru.

photo
Petugas melihat lokomotif uap saat tiba di Stasiun Purwosari, Solo, Jawa Tengah, Kamis (6/2/2020). (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Surakarta FX Hari Rudyatmo berharap keberadaan kereta uap tersebut bisa mengajak masyarakat untuk mengingat kembali sejarah Bangsa Indonesia.

"Yang penting sejarah ini diingat oleh Bangsa Indonesia, kereta ini yang pernah dinaiki Bung Karno sehingga harus dilestarikan. Kebetulan bapak saya pernah memasinisi dua-duanya (Joko Kendil dan Jaladara), ya silahkan kalau mau dihubung-hubungkan karena saya anaknya masinis. Yang jelas kalau itu bisa ditarik ke Solo kan masyarakat bisa tahu kereta uap seperti ini," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama PT KAI (Persero) Edi Sukmoro mengatakan penyerahan lokomotif uap kepada Pemkot Surakarta merupakan bentuk kesetiaan KAI untuk memperbaiki dan menyediakan kereta zaman dulu. "Lokomotif ini usianya sudah 99 tahun, sudah langka," kata dia.

"Teman-teman dari KAI turun tangan supaya (kereta uap tersebut) jalan. Sebetulnya masih banyak kereta api yang lokonya disimpan di Ambarawa, ada belasan. Kami ingin mengaktifkan kembali loko-loko yang tua, bersejarah, dan jalannya untuk pariwisata. Dengan demikian turis lokal maupun internasional bisa mengingat masa lalu," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement