Senin 17 Feb 2020 17:56 WIB

Sensus yang Jujur dan Benar, Pengaruhi Kebijakan Pemerintah

Dalam sensus online setidaknya terdapat 21 pertanyaan.

Rep: nugroho habibi/ Red: Hiru Muhammad
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto (kanan) didampingi Kepala Badan Pusat Statistik Kota  Bogor Bambang Ananto Cahyono (kiri) mengisi sesnsus online di Balai Kota Bogor, Senin (17/2).
Foto: Dok Istimewa
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto (kanan) didampingi Kepala Badan Pusat Statistik Kota Bogor Bambang Ananto Cahyono (kiri) mengisi sesnsus online di Balai Kota Bogor, Senin (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pendaftar sensus online periode pertama telah resmi dibuka sejak Sabtu (15/2) hingga Selasa (31/3). Sejumlah daerah telah mulai melakukan pendataan, salah satunya Kota Bogor.

Kepala BPS Kota Bogor, Bambang Ananto Cahyono meminta agar pengisian sensus penduduk dilakukan dengan jujur. Sesus penduduk sangat menentukan kebijakan pemerintah. "Harapannya kita bisa menjawab dengan jujur dan benar. Jadi data ini akan digunakan pemerintah untuk menyusun kebijakan," kata Bambang di Kota Bogor, Senin (17/2).

Bambang menjelaskan dalam sensus online yang dilakukan melalui situs sensus.bps.go.id setidaknya terdapat 21 pertanyaan. Pertanyaan tersebut berkenaan dengan sejumlah aspek di antaranya pendidikan, kesehatan hingga status pekerjaan.

Bambang menyatakan, masyarakat yang akan mengisi dapat lebih cermat sebelum dikirimkan ke BPS. Dia berharap tidak ada kesalahan dalam pengisian. "Jadi didalam aplikasinya ada fasilitas untuk menyimpan sementara, karena kalo sudah dikirim dan masuk BPS maka itu sudah tidak bisa diperbaiki," katanya.