Senin 17 Feb 2020 20:16 WIB

WNI Eks Wuhan Minta Masyarakat tak Takut Berinteraksi

WNI eks Wuhan dalam kondisi sehat dan memiliki sertifikat sehat dari Kemenkes.

Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah menjalani observasi Corona di Natuna bersiap melanjutkan perjalanan ke daerah masing-masing saat tiba di bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (15/2). (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah menjalani observasi Corona di Natuna bersiap melanjutkan perjalanan ke daerah masing-masing saat tiba di bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (15/2). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Warga Negara Indonesia (WNI) eks-Wuhan yang belum lama ini menjalani observasi di Natuna pascamerebaknya virus Corona atau Convid-19 di Wuhan, China meminta masyarakat tidak perlu takut untuk berinteraksi dengan mereka. WNI eks Wuhan juga mengapresiasi langkah Pemerintah Republik Indonesia yang bersedia mengevakuasi mereka.

"Kondisi kami semua dalam keadaan sehat pascaobservasi 14 hari di Natuna. Tidak ada satupun yang menunjukkan gejala virus corona," kata salah satu WNI dari Desa Kemalang, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah Hilyatu Millati Rusdiyah di Klaten, Senin (17/2).

Baca Juga

Mahasiswa yang tengah menjalani studi PhD Administrasi Bisnis Chongqing University, Kota Chongqing ini mengatakan pascaobservasi tersebut, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan sertifikat atau surat sehat untuk masing-masing peserta observasi sebelum pulang ke keluarga masing-masing.

"Jadi saya mohon masyarakat sekitar tidak perlu takut kepada kami dan juga mengkhawatirkan kedatangan kami karena kondisi kami sehat-sehat saja," katanya.

Hilyatu mengatakanm, seusai menjalani observasi tersebut, para WNI tidak lagi membutuhkan pemeriksaan lanjutan. Sebab, selama 14 hari tersebut mereka berada di bawah pengawasan tim medis.

"Selama observasi kami juga menjalani pemeriksaan dua kali dalam satu hari, termasuk pemeriksaan suhu tubuh," katanya.

Sementara itu, terkait dengan program pendidikan yang dijalaninya, wanita berusia 33 tahun yang akrab disapa Milla tersebut saat ini mengikuti program pembelajaran secara daring.

"Arahan dari kampus kami diminta di rumah dulu sampai ada pengumuman lanjutan dari kampus masing-masing menuju ke sana. Untuk pembelajarannya kami mengikuti melalui aplikasi yang sudah disediakan oleh pihak kampus," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement