Selasa 18 Feb 2020 05:40 WIB

Ada Tiktok Challenge Berbahaya, Kemenkominfo Patroli Siber

Belakangan marak video Tiktok tantangan skullbreaker atau menghancurkan tengkorak.

Aplikasi Tiktok. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mewaspadai tantangan alias challenge berbahaya yang belakangan beredar di platform video berdurasi 15 detik, Tiktok.
Foto: ist
Aplikasi Tiktok. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mewaspadai tantangan alias challenge berbahaya yang belakangan beredar di platform video berdurasi 15 detik, Tiktok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mewaspadai tantangan alias challenge berbahaya yang belakangan beredar di platform video berdurasi 15 detik, Tiktok. Kemenkominfo telah melakukan patroli siber terkait Tiktok challenge tersebut.

"Kami sudah patroli siber menggunakan mesin AIS kami. Untuk Tiktok di Indonesia tidak ada satupun, kebanyakan konten challenge berbahaya seperti itu ada di Amerika Selatan," ujar Plt. Kepala Biro humas Kemenkominfo, Ferdinandus Setu, saat dihubungi Antara, di Jakarta, Senin (17/2).

Baca Juga

"Kami kemarin juga sudah berkoordinasi dengan pihak Tiktok untuk tetap terus memantau dan mengawasi hashtag atau konten challenge berbahaya tersebut," lanjut pria yang akrab disapa Nando itu.

Belakangan marak video Tiktok tantangan skullbreaker atau menghancurkan tengkorak. Tantangan dilakukan oleh tiga orang yang berdiri berdampingan lalu melompat. Kemudian, dua orang di sampingnya menendang kaki orang yang di tengah sampai jatuh dengan posisi terlentang hingga kepalanya menghantam lantai.

photo
Plt Kabiro Humas Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Ferdinandus Setu

Kemenkominfo mengimbau warganet untuk tidak melakukan tantangan berbahaya tersebut. "Main TikTok yang having fun saja, tidak ada isu pemblokiran, jangan membahayakan diri sendiri, banyak hal yang menghibur yang dapat dilakukan di Tiktok, seperti menari dan menyanyi," kata Nando.

Hal senada juga disampaikan Tiktok Indonesia, yang melarang para pengguna platform tersebut untuk mengikuti challenge berbahaya itu. "Seperti yang tertera jelas di Panduan Komunitas, kami tidak memperbolehkan, mempromosikan, atau mendukung tantangan berbahaya yang dapat mengakibatkan cedera," ujar Head of Users and Content Operations Tiktok Indonesia, Angga Anugrah Putra, dalam pernyataan tertulis kepada Antara.

"Keselamatan dan keamanan pengguna merupakan prioritas utama di Tiktok," Angga menambahkan.

Sementara itu, beberapa kreator luar negeri, salah satunya pemilik akun Tiktok @dormandel, membuat video counter untuk melawan konten tantangan berbahaya, sekaligus memperingatkan bahaya melakukan tantangan tersebut.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement