REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cadangan bijih tembaga-emas Onto ditemukan di wilayah Kecamatan Hu'u Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Penemuan cadangan ini setelah PT Sumbawa Timur Mining (STM) melakukan kegiatan eksplorasi di dalam wilayah Kontrak Karya (KK) Proyek Hu'u sejak tahun 2010.
Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (Biro KLIK) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Agung Pribadi dalam informasi tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (21/2), menyebutkan bahwa penemuan ini menjadi titik penting bagi PT STM ke depannya, juga memberikan dampak berantai yang lebih besar pada tahap selanjutnya.
"Saat ini proyek tersebut mempekerjakan hampir 600 karyawan termasuk kontraktor, dimana 70 persen diantaranya berasal dari lingkungan sekitar proyek eksplorasi," ungkap Agung.
Selanjutnya, imbuh Agung, STM akan melanjutkan pemboran di dalam dan di sekitar wilayah deposit Onto untuk menentukan batas dan kedalaman dari mineralisasi. "Pastinya tenaga kerja setempat akan terus bertambah, meneruskan eksplorasi, dan lebih-lebih nanti jika berlanjut ke fase eksploitasi," kata Agung.
STM merupakan pemegang Kontrak Karya (KK) generasi ke-7 untuk Proyek Hu'u dan merupakan perusahaan patungan antara Eastern Star Resources Pty Ltd (80 persen), yang 100 persen sahamnya milik Vale SA, dan PT Antam Tbk. (20 persen).
Deposit sumber daya mineral Onto pertama kali ditemukan pada Agustus 2013 dan sejak saat itu sebanyak 64 lubang pemboran (setara dengan 61 ribu meter) telah dilakukan untuk menentukan ukuran, luas dan karakteristik sumber daya mineral.
Berdasarkan perkiraan sumber daya mineral yang dilakukan STM per Desember 2019, total sumber daya mineral tertunjuk adalah sebesar 0,76 miliar ton kandungan 0,93 persen tembaga dan 0,56 g/t emas serta total sumber daya mineral tereka sebesar 0,96 miliar ton kandungan 0,87 persen tembaga dan 0,44 g/t emas.
Angka tersebut setara dengan total 1,7 miliar ton kandungan 0,89 persen tembaga dan 0,49 g/t emas. Selain sumber daya mineral di atas, target eksplorasi di sekitar area juga telah ditetapkan sebesar 0,6-1,7 miliar ton kadar 0,20,7 persen tembaga dan 0,1-0,3 g/t emas.
Presiden Direktur STM Bede Evans menyatakan penemuan potensi sumber daya Onto menggambarkan nilai dan peluang yang dimiliki Proyek Hu'u. "Saat ini Proyek Hu'u berada pada tahap eksplorasi, dan kami berharap dapat melanjutkan proyek ini dengan tujuan untuk membangun sebuah operasi penambangan kelas dunia di Indonesia," katanya.
Perusahaan ini telah menyelesaikan negosiasi amandemen KK dengan Pemerintah Indonesia pada 7 Mei 2019 sebagai dasar bagi perusahaan melanjutkan kegiatan eksplorasi untuk menentukan sumber daya dan cadangan mineral di wilayah KK PT STM. Dengan Amandemen KK ini, perusahaan akan memastikan kelayakan teknis dan ekonomis dari operasi penambangan block cave Proyek Hu'u.