REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengembang properti, Grand Wisata Bekasi yang merupakan anggota Sinar Mas Land melakukan edukasi pada konsumen. Seiring dengan maraknya pengembangan properti tanpa kolaborasi dengan lembaga keuangan resmi, seperti perumahan syariah dengan klaim bebas riba, bebas BI Checking, dan tanpa bank.
Commercial and Digital Communication Section Head Grand Wisata Bekasi, Hans Alvadino Lubis menyampaikan edukasi menjadi agenda pengembang. Agar konsumen dapat memilih proyek yang prudent dan terpercaya.
"Kami melakukan edukasi dan informasi kepada klien, bahwa dalam memilih properti harus juga melihat siapa dan bagaimana sepak terjang properti tersebut," katanya kepada Republika.co.id, Jumat (21/2).
Konsumen perlu melihat latar belakang dan pencapaian pengembangnya. Tanpa rekam jejak yang terpercaya, maka konsumen terpapar risiko tinggi. Tidak hanya risiko materiil tapi juga legal.
Untuk menggaet pasar Muslim yang menginginkan skema syariah, Grand Wisata Bekasi juga akan merangkul perbankan syariah. Saat ini, mereka sedang melakukan penjajakan dengan salah satu bank syariah terdepan di Indonesia dan akan segera dijalankan.
Pasar Muslim yang menginginkan skema pembiayaan syariah cukup potensial. Mereka pun punya kemampuan daya beli cukup tinggi, tidak hanya dari kalangan milenial tapi juga kalangan baby boomers.