REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Dua kali melangkah ke partai final Liga Champions bersama Juventus, Massimiliano Allegri urung mempersembahkan trofi itu bagi i Bianconeri. Meski demikian, mantan juru taktik Juventus ini menolak kegagalan tersebut dikarenakan kutukan Liga Champions untuk Juve.
"Tujuan utama saya di Milan dan Juventus adalah untuk melewati babak penyisihan grup dan tantangan untuk Liga Champions. Tidak ada kutukan Liga Champions," ujar Allegri kepada France Press disadur Football Italia, Jumat (21/2).
Akan tetapi, bagi Allegri mencapai final sudah merupakan prestasi hebat, tentunya secara pribadi, dan tetap menepis apabila hal itu merupakan sebuah kutukan yang menghantui Juve.
Petaka pertama bagi Nyonya Tua bersama Allegri terjadi pada final Liga Champions 2014/2015 di Olympiastadion Berlin, Jerman. Juve menelan pil pahit kalah dari Barcelona dengan skor 1-3. Selanjutnya, kans besar untuk merengkur titel Si Kuping Besar kembali kandas di tangan Real Madrid.
Kali ini Juve dipermalukan 1-4 di hadapan pasukan Zinedine Zidane pada musim 2016/2017. Praktis, klub asal Piemonte Utara Italia belum berhasil memutus puasa gelar Liga Champions sejak terakhir kali terjadi pada 1996 silam.
"Dalam dua musim itu, kami kalah dari Real Madrid dan Barcelona, yang pada saat itu adalah tim terkuat di dunia. Kami memiliki lebih banyak peluang untuk memenangkan pertandingan pertama daripada yang kedua, tetapi faktanya tetap, tidak ada kutukan Liga Champions," jelas Allegri.