Sabtu 22 Feb 2020 20:45 WIB

BMKG: Jatim Masuk Puncak Musim Hujan

BMKG mengatakan wilayah Jawa Timur memasuki puncak musim hujan.

Logo BMKG
Logo BMKG

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Juanda di Sidoarjo Jawa Timur mengatakan, saat ini Jawa Timur telah masuki kunci musim hujan menyusul tingginya curah hujan di beberapa wilayah. BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mewaspadi potensi bencana alam.

Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto mengatakan, dominasi hujan di Jawa terjadi sejak Januari sampai dengan awal Maret. "Puncak musim hujan adalah bulan dimana jumlah curah hujan selama satu bulan lebih tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya," katanya di Sidoarjo, Sabtu (22/2).

Baca Juga

Tri mengemukakan, setiap daerah mempunyai jumlah curah hujan yang berbeda beda saat puncak musim hujan. "Secara umum curah hujan berjumlah lebih tinggi 300 mm. Ada yang lebih dari 400 mm bahkan lebih dari 500 mm," ujarnya.

Ia mengatakan, secara umum kondisi cuaca di seluruh wilayah perairan Jawa Timur berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. "Arah angin didominasi dari barat - barat laut dengan kecepatan angin maksimum di Laut Jawa bagian timur 19 knots (35 km/jam) dan Samudera Hindia selatan Jatim 10 knots (19 km/jam)," katanya.

Pihaknya juga mengeluarkan peringatan dini terkait dengan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat pada beberapa kabupaten kota di Jawa Timur.

"Seperti pada sore dan malam hari di wilayah Surabaya, Sidoarjo, Kota Mojokerto, Gresik, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Jombang, Nganjuk, Kabupaten Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung," ujarnya.

Ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk senantiasa berhati-hati terkait dengan potensi bencana alam seperti banjir dan juga tanah longsor. "Kami tetap menginformasikan kepada masyarakat termasuk juga kepada dunia penerbangan supaya mereka bisa lebih waspada saat musim hujan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement