Senin 24 Feb 2020 02:00 WIB

DKI Berpacu dengan Hujan Lebat dan Pohon Tumbang

Petugas yang mendapat laporan pohon tumbang segera melakukan evakuasi.

Rep: Amri Amrullah / Red: Agus Yulianto
Warga menyaksikan pohon tumbang yang melintang di ruas jalan.
Foto: Antara/Weli Ayu Rejeki
Warga menyaksikan pohon tumbang yang melintang di ruas jalan.

REPUBLIKA.CO.ID, Hujan lebat disertai angin kencang di Jakarta, memperbesar potensi pohon tumbang di beberapa kawasan. Usia pohon yang sudah tua dan kondisi tanah yang tidak stabil, menjadi salah satu alasan banyak terjadinya pohon tumbang di Jakarta, terutama di masa musim penghujan seperti sekarang.

Di antara insiden pohon tumbang terjadi di Setiabudi. Ada empat pohon yang tumbang ke Kali Cideng, tepatnya di sekitar Jalan Kuningan Mulia, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Ahad (23/2) dini hari. Atas insiden ini, petugas telah mempercepat proses mengevakuasi kayu dan sisa pohon tumbang, agar tidak mengganggu dan membahayakan pengguna jalan.

Kepala Seksi Jalur Hijau dan TPU Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatan Arwin Adlin Barus mengatakan, empat pohon jenis pete cina yang tumbang sekitar pukul 03.00 WIB ini menimpa jaringan utilitas di sekitar Kali Cideng. "Pohon diduga tumbang akibat curah hujan yang tinggi. Sehingga debit air naik dan membuat tanah yang menampung pohon menjadi lembek," ujarnya, Ahad (23/2).

Arwin mengatakan, petugas di saat musim hujan ini sudah berstatus siaga bila terdapat informasi pohon tumbang. Kata dia, penanganan pohon tumbang di lokasi melibatkan 30 petugas gabungan dari Suku Dinas Kehutanan, Suku Dinas Bina Marga, Suku Dinas Sumber Daya Air dan Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan.

Proses penanganan empat pohon yang rata-rata memiliki diameter 80 Sentimeter dan tinggi empat meter ini selesai dikerjakan pada pukul 11.30 WIB. "Petugas menggunakan lima gergaji. Total hasil pemotongan pohon diprediksi bisa sampai empat truk," ujarnya.

Selama musim penghujan, terutama dalam beberapa hari ini, ungkap dia, bila curah hujan dan angin tinggi, maka selalu terjadi pohon tumbang di Jakarta. Sebelumnya pada Jumat (21/2) lalu, petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) telah mengevakuasi pohon tumbang di halaman SMP PGRI 30, Jl Masjid Al Baidho Raya RT 02/06, Lubang Buaya, Cipayung, Jumat (21/2).

Lurah Lubang Buaya, Dede Syaefulloh menginfirmasikan, pohon tersebut tumbang pagi sekitar pukul 03.35. Ia mengatakan, pohon yang tumbang jenis pohon ceri berdiameter 40 Sentimeter dengan tinggi delapan meter. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Hanya saja pohon tumbang menutupi halaman sekolah.

"Kami kerahkan enam petugas PPSU," ujar Dede. Ditambahkan Dede, pohon tersebut tumbang saat terjadi hujan deras disertai angin kencang.

Padahal berselang sehari sebelumnya, pada Kamis (20/2), Petugas Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta baru saja berhasil mengevakuasi pohon tumbang di Jl Letjen S Parman, Slipi, Jakarta Barat. Walaupun dalam insiden itu diketahui tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Kasi Jalur Hijau Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Bambang mengatakan, pihaknya menerima laporan pukul 09.00. Pohon tersebut tumbang ketika turun hujan. Kemudian petugas langsung menuju lokasi untuk dilakukan penanganan. Saat ini pohon sudah berhasil dievakuasi petugas.

"Pukul 10.30 pohon sudah berhasil kami evakuasi. Korban jiwa tidak ada," ujar Bambang, Kamis 20. Februari 2020 lalu.

Ia menjelaskan, untuk mengevakuasi satu pohon ketapang biola cantik dengan diameter sekitar 40 Sentimeter dan tinggi 10 meter itu, pihaknya mengerahkan tujuh petugas dan dua gergaji mesin. Selanjutnya, pohon dipotong-potong menjadi bagian kecil. "Petugas yang kami kerahkan tujuh orang," ujarnya. 

Sedangkan pada Rabu (19/2) malam, hujan deras berlangsung sejak malam hingga Kamis pagi membuat tujuh pohon besar tumbang di wilayah Jakarta Barat. Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat, Djauhari Arifin membenarkan, adanya tujuh laporan evakuasi pohon tumbang pada saat itu.

"Diketahui ada tujuh pohon tumbang dan sempal dari enam lokasi di Jakarta Barat," kata Arifin di Jakarta, Kamis.  Di antaranya tujuh pohon tersebut terdiri dari tiga pohon loa, satu pohon bintaro, satu pohon angsana, satu pohon kedondong dan satu pohon kedondong laut di kawasan Kebon Jeruk, Palmerah, Kalideres, dan Cengkareng. "Semuanya sudah selesai dievakuasi," kata Arifin.

Pada data pohon tumbang di tahun ini, terdapat 62 pohon yang telah dilakukan penopingan atau pemangkasan sejak Januari 2020. Hingga kini sudah sebanyak 656 batang, yakni 538 pemangkasan ringan, 96 pemangkasan sedang dan 22 pemangkasan berat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement