REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sleman, Sutopo berharap, koperasi dan UMKM Kabupaten Sleman miliki kesiapan matang. Serta, dapat mengembangkan bekal sumber daya andal menyikapi tantangan kekinian.
Bagi Sutopo, tantangan terbesar hari ini tidak lain era revolusi industri 4.0. Ia berpendapat, sumber daya yang andal dapat membuka potensi luar biasa yang memang dimiliki koperasi dan UMKM di Kabupaten Sleman.
Ia mengungkapkan, pada akhir 2019 jumlah koperasi di Kabupaten Sleman masih mencapai 410 dengan jumlah anggota lebih dari 299.000 orang. Serta, disebut masih mampu mempekerjakan lebih dari 2.100 orang sampai hari ini.
Selain itu, volume usaha koperasinya mencapai Rp 1,7 triliun dan memiliki aset mencapai lebih dari Rp 976 miliar. Menurut Sutopo, dengan angka itu koperasi mampu membagikan sisa hasil usaha (SHU) lebih dari Rp 25 miliar.
"Sedangkan, UMKM di Kabupaten Sleman pada 2020 terdapat 48.681 UMKM yang terdiri dari 47.611 usaha mikro, 1.026 usaha kecil dan 44 usaha menengah," kata Sutopo di Hotel Grand Tjokro Sleman, Senin (24/2).
Sutopo menerangkan, jumlah itu mampu mempekerjakan sebanyak 82.182 pekerja. Kemudian, modal dan aset dari UMKM-UMKM tersebut mencapai Rp 1,094 triliun, dan memiliki total omset sekitar Rp 4,2 triliun.
"Melihat potensi UMKM yang besar ini, Pemkab Sleman melalui dinas-dinas terkait telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kapasitas untuk usaha mikro," ujar Sutopo.
Sutopo sendiri turut menghadiri Pelatihan dan Peningkatan SDM bagi Koperasi dan UMKM. Pelatihan yang digelar di hotel itu dibuka Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, serta dihadiri sedikit perwakilan pelaku UMKM di Sleman.
Dalam sambutannya, Teten menuturkan, koperasi dan UMKM perlu terus didorong agar mampu bersaing. Ia melihat, ada dua hal yang perlu dilakukan pelaku UMKM mulai dari meningkatkan kemampuan mengembangkan produk-produk.
Kemudian, ia merasa, pelaku UMKM harus memiliki mental seorang pengusaha yang selalu berorientasi untuk berkembang. Karenanya, Teten mengaku Kementerian Koperasi dan UMKM menyediakan layanan konsultasi.
"Baik secara offline maupun online. Kita juga akan mengembangkan kemitraan dengan (perusahaan) yang besar agar ada transfer pengetahuan," kata Teten.
Pada kesempatan itu, diberikan beberapa macam pelatihan bagi sedikit perwakilan-perwakilan UMKM yang hadir. Mulai pelatihan kewirausahaan berbasis manajemen usaha/bisnis, dan manajemen SDM berbasis kompetensi.
Lalu, pelatihan manajemen organisasi dan pengelolaan koperasi dan pelatihan vocational bagi SDM KUMKM di daerah pariwisata. Teten, melakukan pula pengalungan kartu identitas pelatihan ke peserta, secara simbolis.