Rabu 26 Feb 2020 21:12 WIB

Tokoh Wanita pada Zaman Nabi Muhammad

Sejarah Islam mencatat nama sejumlah tokoh terkemuka.

Rep: Syahruddin El Fikri/ Red: Muhammad Hafil
Di kompleks Pekuburan Ma
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Di kompleks Pekuburan Ma

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sejarah Islam mencatat nama sejumlah tokoh wanita terkemuka dalam Islam. Di antaranya adalah Khadijah binti Khuwailid, Aisyah binti Abu Bakar as-Siddiq, Fathimah az-Zahra, Zainab binti Jahsy, Hafshah binti Umar, dan Ummu Kultsum binti Uqbah.

Khadijah binti Khuwailid

Baca Juga

Nama lengkapnya adalah Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abd Al-'Uzza. Ia biasa dipanggil Ummu Hindun dan digelari Ummul Mu'minin (ibu orang yang beriman). Ia dilahirkan di Makkah tahun 68 sebelum hijrah. Pada masa jahiliyah, ia dipanggil Ath-Thahirah (wanita suci) karena ia senantiasa menjaga kehormatan dan kesucian dirinya.

Orang-orang Quraisy menyebutnya sebagai pemimpin wanita Quraisy. Ia adalah seorang wanita terpandang dan memiliki kekayaan yang berlimpah yang diinvestasikannya dalam bidang perdagangan.

Sebelum menikah dengan Nabi SAW, ia pernah menikah dengan 'Atiq bin 'Abid. Dari perkawinannya dengan 'Atiq, ia dikaruniai seorang anak perempuan bernama Hindun. Setelah 'Atiq meninggal, ia menikah dengan Abu Halah At-Tamimi dan dikaruniai seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan.

Lalu, setelah berpisah dengan Abu Halah, ia menikah lagi dengan Rasulullah saat berusia 40 tahun. Dari pernikahannya dengan Rasul SAW, Khadijah dikaruniai enam orang anak. Mereka adalah Abdullah, Qasim, Zainab, Fathimah, Ruqayyah, dan Ummu Kultsum.

Ia adalah orang pertama yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan membenarkan risalahnya. Ia dengan senang hati dan penuh kerelaan ikut berpartisipasi dalam memikul beban dakwah Rasulullah.

Aisyah binti Abu Bakar

Aisyah adalah istri Nabi SAW yang paling dicintai oleh beliau di antara istri-istrinya. Sebagaimana Khadijah, Aisyah mendapatkan gelar Ummul Mu'minin. Ayahnya adalah Abu Bakar as-Siddiq yang juga merupakan sahabat Rasulullah SAW.

Aisyah dikenal sebagai seorang perempuan yang cerdas. Dia merupakan pemegang panji ilmu dan pengetahuan serta mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi pada masanya.

Dalam buku mengenai Tokoh-Tokoh yang Diabadikan Alquran karya Dr Abdurrahman Umairah, disebutkan bahwa setelah Rasulullah wafat, Ummul Mu'minin memiliki peran dalam kehidupan kaum Muslim. Di antara peran itu ialah keterlibatannya dalam mendakwahkan agama Allah, melaksanakannya melalui periwayatan dari Rasulullah, menjawab berbagai pertanyaan kaum wanita Mukminah, dan mengajari mereka dengan aneka persoalan agama. Karena perannya dalam kehidupan umum ini, tak jarang di antara para sahabat terkemuka suka meminta nasihat kepada Ummu al-Mu'minin saat mereka menghadapi masalah besar.

Fathimah az-Zahra

Fathimah adalah putri Rasulullah SAW dari istri pertamanya, Khadijah binti Khuwailid. Ia merupakan istri Ali bin Abi Thalib dan ibu para syuhada. Dia adalah ibu dari Hasan, Husain, Ummu Kultsum, dan Zainab. Dilahirkan tatkala kaum Quraisy tengah merenovasi Ka'bah, lima tahun sebelum Rasulullah diutus sebagai nabi.

Mengenai Fathimah, Aisyah berkata, ''Aku tidak pernah melihat seorang pun yang mampu menyamai Fathimah dalam hal keserupaannya dengan Nabi SAW. Ketenangan dan keistikamahannya dalam duduk ataupun berdiri sebagaimana ketenangan dan keistikamahan Nabi SAW. Nabi SAW langsung berdiri menyambut kedatangannya saat ia masuk ke rumah Nabi SAW. Begitu pula di saat Nabi SAW mengunjungi rumah Fathimah, ia pun beranjak dari tempat duduknya untuk menyambut Nabi SAW dan memberikan tempat duduknya kepada Nabi SAW.'' (Diriwayatkan oleh At-Tarmidzi).

Zainab binti Jahsy

Zainab adalah cucu perempuan Abdul Muthalib bin Hasyim, pemuka bangsa Quraisy. Dia merupakan anak perempuan Jahsy bin Rabab bin Ya'mur. Pamannya adalah Hamzah bin Abdul Muthalib, yang disebut oleh Rasulullah SAW sebagai pemuka para syuhada. Saudara laki-lakinya, Abdullah bin Jahsy, merupakan pembawa panji pertama penyerangan terhadap kaum musyrik. Dia mengisi kehidupannya dengan belajar dan membekali diri dengan ajaran-ajaran Tuhannya.

Dalam sejumlah riwayat, disebutkan bahwa Zainab merupakan penyebab turunnya ayat hijab, yakni surah Al-Ahzab ayat 53.

Hafshah binti Umar

Nama lengkapnya adalah Hafshah binti Umar bin Khattab. Ia lahir di Makkah 18 tahun sebelum hijrah. Ia pernah menikah dengan Khunais bin Hadzdzafah As-Sahmi. Ia masuk Islam bersama suaminya, lalu mereka berdua hijrah ke Madinah. Pada tahun 2 H, suaminya meninggal.

Setelah menjanda, ayahnya, Umar bin Khattab, menawarkannya kepada Usman bin Affan, tapi Usman menolak. Kemudian, Umar menawarkannya kepada Abu Bakar, tapi Abu Bakar menolak karena ia pernah mendengar bahwa Rasulullah pernah bermaksud melamar Hafshah sehingga Abu Bakar menunda sampai Rasulullah melamarnya.

Rasulullah melamar Hafshah kepada ayahnya, lalu beliau menikahinya tahun 3 H. Rasulullah pernah bermaksud menceraikan Hafshah, tapi Jibril berkata kepada beliau, ''Jangan kamu ceraikan dia. Sesungguhnya, dia adalah wanita yang gemar berpuasa dan menunaikan shalat (malam) serta sesungguhnya dia adalah istrimu di surga.''

Ia meriwayatkan 60 hadis dari Nabi SAW. Sepuluh di antaranya terdapat dalam kitab Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim. Setelah ayahnya meninggal, ia pernah berpidato dengan sangat fasih dan teksnya dapat ditemukan dalam kitab-kitab tafsir.

Ummu Kultsum binti Uqbah

Ummu Kultsum merupakan saudara perempuan Usman bin Affan dari pihak ibu. Ia juga merupakan wanita pertama yang hijrah menuju Madinah dari kabilah Hadnah Hudaibiyah. Ia masuk Islam di Makkah. Ia telah dibaiat oleh Nabi SAW sebelum melakukan hijrah.

Namun, keislamannya itu tercium oleh pihak keluarga. Saudara laki-lakinya yang bernama Walid dan Imarah yang merupakan anak Uqbah meminta Ummu Kultsum untuk meninggalkan Islam. Permintaan tersebut ditolaknya dan ia lantas pergi menuju rumah Ummu Salmah. Ketika Nabi SAW menjenguknya, Ummu Kultsum meminta Nabi SAW agar tidak mengembalikannya kepada keluarganya di Makkah. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement