REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ilmu tasawuf kerap diidentikkan dengan sufi atau orang yang bertasawuf. Lantas apa sesungguhnya pengertian tasawuf itu sendiri?
Dalam buku Akhlak Tasawuf karya Abuddin Nata dijelaskan, makna tasawuf secara kata saja memiliki banyak arti. Sejumlah ahli tasawuf menjelaskan bahwa makna tasawuf secara bahasa berasal dari kata al-shuffah atau orang yang ikut pindah dengan Nabi dari Makkah ke Madinah.
Selanjutnya bisa dimaknai pula sebagai suf (barisan), suf (kain wol), hingga ke bahasa Yunani sophos (hikmat). Kata al-suffah misalnya, menggambarkan keadaan orang yang rela mencurahkan jiwa-raga, harta-benda, dan lainnya hanya untuk Allah SWT. Setia mengikuti dakwah Rasulullah selagi susah.
Namun demikian, dari sisi linguistik tasawuf dapat dipahami sebagai sikap mental. Yakni sikap mental yang senantiasa memelihara kesucian diri, ibadah, menjalani kehidupan dengan sederhana, hingga sikap rela berkorban untuk kebaikan dan selalu bijaksana.
Dari sisi istilah, pengertian tasawuf, manusia yang memiliki keterbatasan berupaya mensucikan diri dengan cara menjauhkan pengaruh kehidupan dunia. Kemudian mereka memusatkan perhatian hanya kepada Allah SWT.
Sehingga disimpulkan dalam buku tersebut bahwa, tasawuf pada intinya adalah upaya untuk melatih jiwa dengan berbagai kegiatan yang dapat membebaskan dirinya dari pengaruh kehidupan dunia. Hal itu dilakukan guna tercermin akhlak yang mulia dan senantiasa pelakunya dekat dengan Allah SWT.