Sabtu 29 Feb 2020 17:14 WIB

Komisi IV DPR Dukung Temanggung Jadi Sentra Bawang Putih

Kementan fokus mengembangkan bawang putih sebagai komoditas andalan.

Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI yang didampingi oleh Plt Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Sukarman ke Kabupaten Temanggung, Jumat (28/2.
Foto: Kementan
Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI yang didampingi oleh Plt Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Sukarman ke Kabupaten Temanggung, Jumat (28/2.

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG --  Kementerian Pertanian (Kementan) fokus mengembangkan bawang putih sebagai komoditas andalan. Komoditas ini banyak dibudidayakan di berbagai sentra melalui dukungan APBN, kemitraan importir maupun swadaya petani. Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI yang didampingi oleh Plt Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Sukarman ke Kabupaten Temanggung, Jumat (28/2) diharapkan membuahkan hasil.

Anggota Komisi IV DPR dapi Jateng Vita Ervina sangat optimistis jika Temanggung akan menjadi sentra bawang putih terbesar di negeri ini. Sebagai wakil rakyat dari Jawa Tengah, di hadapan petani  dirinya berjanji  membuat regulasi yang mendukung petani bawang putih sehingga berdampak pada peningkatan produksi bawang putih. Pemilih saya ini semuanya petani, makanya saya duduk di komisi IV yang membidangi pertanian.  Apapun nanti saya akan menyuarakan hak dan kesejahteraan petani,” tuturnya disambut tepuk tangan peserta yang hadir.

Baca Juga

Plt Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Ditjen Hortikultura, Sukarman, juga menghimbau agar para petani dan penangkar di sentra-sentra produksi bawang putih lainnya tidak hanya mengandalkan pada bantuan APBN atau APBD.

“Saatnya memanfaatkan skema pembiayaan  KUR ini. Jumlahnya lebih besar, prosesnya mudah dan bunganya ringan,” ujar  Sukarman.

photo
Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI yang didampingi oleh Plt Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Sukarman ke Kabupaten Temanggung, Jumat (28/2.

Khusus untuk hortikultura, pihaknya menargetkan penyerapan dana KUR hingga Rp 6,39 triliun atau enam kali lipat lebih besar daripada anggaran APBN Hortikultura. Fasilitas pinjaman KUR tersebut digunakan untuk kegiatan produktif budidaya ( on-farm ) maupun pascapanen dan pengolahan ( off-farm ). Khusus Provinsi Jawa Tengah ditargetkan mampu menyerap KUR Hortikultura senilai Rp 1,4 triliun.

“Hasil panen dari Temanggung agar dijadikan benih guna mendukung penanaman bawang putih di daerah lain. Tolong agar para petani dan penangkar bawang putih di Kabupaten Temanggung jangan lagi meminjam modal usaha kepada tengkulak. Beralihlah menggunakan KUR”, tandas Sukarman.

Kredit Usaha Rakyat (KUR) ini, kata Sukarman, dapat dimanfaatkan para petani dan penangkar. Dengan bunga yang hanya enam persen per tahun ditambah kemudahan dalam mengakses pinjaman, skema KUR dinilai ramah bagi petani. Kementerian Pertanian menargetkan serapan KUR untuk sektor pertanian bisa menembus sekurang-kurangnya Rp 50 triliun pada 2020. Skema KUR cukup simpel dan ringan. Pinjaman sampai dengan Rp 50 juta dapat diajukan tanpa menggunakan agunan/jaminan

Sukarman mengharapkan Komisi IV DPR meningkatkan anggaran pengembangan kawasan setelah melihat langsung pertanaman bawang putih di Posong, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, agar ke depannya petani semakin bergairah untuk menanam.

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Sarwo Edy menyampaikan akan memfasilitasi bantuan pipanisasi dan pembuatan embung pada pengembangan kawasan bawang putih ini. "Bantuan tersebut diharapkan mampu mengatasi kekurangan air di musim kemarau," ujarnya.

Kunjungan kerja wakil rakyat kali ini cukup menggembirakan. Beberapa petani langsung menyampaikan uneg-unegnya di depan seluruh anggota Komisi IV DPR RI. “Kami semua petani ini gampang kok pak, kami hanya berharap bapak memperhatikan kami lebih khusus meningkatkan dana bantuan,” ucap Suliwo, salah satu petani.

Berdasarkan angka sementara BPS, luas panen bawang putih Temanggung sepanjang tahun 2019 mencapai 3.044 hektare. Produksi diperkirakan 24.098 ton atau setara 27,25 persen dari total produksi nasional sebanyak 88.437 ton. Capaian tersebut menempatkan Kabupaten Temanggung sebagai produsen bawang putih terbesar di Indonesia, disusul Lombok Timur, Bima dan Magelang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement